Bab 2

9 1 0
                                    

~Tak perlu dengarkan kata orang karna yang tau hidup kita hanya kita sendiri bukan orang lain~

*

Hari ini adalah hari senin, hari pertama ajaran baru.  Kalian tau bagaimana rasanya hari senin setelah hari libur yang panjang. Cukup melelahkan untuk bagun pagi dan kembali seperti biasanya, yah begitulah rutinitas anak sekolahan. Juga melelahkan dengan drama semester lalu saat Asa kelas 11 setelah kak dion menembaknya yang harus menangani ke brutalan para fans dan kakel yang juga menyukai kak dion terlebih lagi kakel cowok teman kak dion dan semuanya telah berakhir.

"ma aca pergi dulu ya, Assalamualaikum"

"hati-hati ya ca, walaikumsalam" kata mama asa yang sedang masak di dapur

Asa berjalan tergesa-gesa ke sekolah karna dia telat bangun pagi yang membuatnya harus berebut untuk mendapatkan angkutan umum dengan yang lainnya.

"Yah telat gak ya, aduh gimana nih. Kenapa juga gue begadang nonton tadi malam eh gak apa deh kan nicho pemainnya" batin asa menguatkan hatinya agar tidak menyesal

"Pasar pasar.... dek, buk, pak"

"iya bang"

"Akhirnya dapat juga setelah menunggu lama" ujar asa lega

Di jalan terlihat orang-orang menunggu angkutan umum tak lupa dengan kemacetan yang mulai beraksi. Asa mengucap doa selama perjalanannya agar cepat sampe.

Asa memberikan uang ke sopir dengan tergesa-gesa.

"Makasi, pak"

Lalu dia mengambil posisi berlari dengan ancang-ancang.

"Mulai"

Ya memang sekolah Asa sedikit berjalan masuk simpang dari jalan raya yang dipenuhi pohon-pohon besar rindang di kiri kanannya. Sekolahnya yang asri dengan tumbuhan hijau yang sudah berdiri puluhan tahun lalu bekas bangunan tua belanda yang memang sudah dari dulu dijadikan sekolah bagi kaum bangsawan pada masanya.

"lah...lah... plis jangan tutup dulu"

Asa menambah kecepatannya hingga melewati pagar satpam dengan sedikit lega lalu satu lagi pagar dalam lobi yang dihadang guru bk, kesiswaan dan kedisiplinan tiga guru killer sekaligus.

"Astagfirulla, gini amat kalo telat, pasrah deh" kata asa

Disini telat 1 menit atau berapapun tas harus ditarok di luar kelas, juga yang telat setengah jam lebih artinya pagar sudah di tutup, dapat masuk dengan berbaris di perkarangan sekolah diluar lobi untuk dicatat nama dan di hukum panggil orang tua. Karna asa telat beberapa menit nanti hanya milih sampah.

"Tumben telat" kata dewi

"Lah si asa telat, demi apa" kata yuka si tukang  heboh di kelas

"ndak apa, sekali-kali gak sa" kata Rara si banyak omong teman si yuka

Otomatis dengan kearifan suara mereka semua anak di kelas asa yang sedang siap-siap berbaris melihat ke belakang yaitu asa. Tau kan gimana awardnya tatapan mereka

"Kapan lagi " kata Asa dengan senyum

Asa memang anaknya jarang telat tidak pernah sama sekali malahan, sepertinya ini rekor baru baginya di tahun teakhir sma.

"Mata lu kenapa tu " kata lili

"iya sa, kenapa tu" kata dewi

Belum sempat Asa menjawab sudah dipotong lili.

"Pasti drakor kan" kata lili

Asa ingin menjawab kali ini lalu dipotong oleh si Rira anak drakor.

KemarauTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang