Bab 7

6 1 0
                                    

~ Jangan pernah lelah menghadapi masalah  karna setelah hujan akan ada pelangi yang menanti~

Asa

"Nak gak masuk kelas" kata penjaga perpus

Asa berbalik dan menjawab pertanyaan ibuk tersebut dan keluar dari perpus.

"Iya buk" jawab asa

Asa berjalan keluar menutup pintu perpus, di jalan asa ngoceh sendiri. Tanpa disadari Fino melihat asa dan menghampirinya.

"Woi monyong tu bibir" kata Fino mendorong bahu asa dari belakang

"Ape sih lu"

"Kenape lu? kesel kali keliatannya"

"Gak ada, angin noh salahin"

"Apaan sih lu gak jelas"

"Emang gue gak jelas"

Fino mencubit kedua pipi asa hingga asa berhenti ngoceh dan diam.

"Apa" kata asa dengan raut menantang

"Pulang sekolah temanin gue ya"

"Males"

"Mama lu udah izinin, lagian di rumah lu gak ada orang kata mama"

"Emangnya kemane emak gue"

"Arisan emak-emak sama mami gue"

"Mau ya nanti" rayu Fino

"Ye"

Lalu mereka berpisah masuk kelas masing-masing. Dari jauh Bayu tak sengaja melihat mereka.

Asa yang baru duduk di kursinya tiba-tiba Dimas si ketua kelas datang mendekati asa.

"Asya selamat ya"

"Ha?"

"Tadi aku ke kantor guru, aku dengar kamu juara 1 lomba seni ya" sambil ulurkan tangan

"Oh itu iya, makasi ya dim" senyum asa membalas uluran tangan dimas

"Ehem" kata Jono

Ehemm... hemmmm sahut semuanya meniru. Dimas mendadak salting namun iya tutupi dengan wajah tegasnya dan kembali duduk.

"Wih sa lu juara kenapa gak bilang?" tanya dewi

"Eh iya lupa"

"kapan diberi tau nya sa"kata lili

"Waktu buk santi manggil gue ke Bk"

"Oh jadi yang lu ke bk waktu itu buk santi ngasih tau kalo lu juara" kata dewi setengah teriak sengaja

Geng rumpi yang sedang bergosip mendadak diam mendengar kata dewi dan mereka melanjutkan kembali.

"Wih kita rayain nanti ya sa" kata lili

"sorry banget nanti gue ada janji"

"Tumben sama siapa?"kata Dewi

"Sama fino"

"Fino dah masuk sekolah sa?" kata Dewi

"Iya udah"

Dimas yang mendengar hanya diam dengan tatapan panjang ke asa, asa yang merasa ditatap melihat ke arah dimas. Dan dimas pura-pura melihat ke buku yang di pegangnya.

*

"Lama amat lu"kata Fino

"sabar kenapa" ujar asa

"Lari dikit jangan kayak tuan putri neng"

"Iye bang " kata asa yang sudah dekat motor Fino

"nih" kata Fino melempar helm ke asa

KemarauTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang