Bab 8

3 1 0
                                    

~Dunia maya penuh kejutan, dunia nyata penuh keterkejutan ~
Asa

Disaat mereka semua makan dan nonton tv pintu luar terbuka karna mami Fino baru saja pulang. Fino yang tau maminya baru pulang langsung berdiri dan menatap maminya.

"Eh ada asa juga ya"

"Iya mi" kata asa

Asa langsung berdiri dan memeluk mami Fino yang sudah ia anggap sebagai maminya juga. Bayu yang melihat kedekatan kedua perempuan itu hanya diam melihatnya. Mami Fino tersenyum setelah memeluk asa danmelihat ke sekitar sedangkan Fino hanya diam tak bergerak ditempatnya.

"Mami ke dalam dulu ya"
Bayu dan Asa mengangguk tidak dengan Fino. Asa tau bagaimana perasaan mami Fino yang terlihat dari mata yang membengkak ditutupi kacamata.

"Sebaiknya aca pulang kali ya mungkin Fino dan mami butuh ruang" batin asa

"Fin aca pulang dulu ya" kata asa menepuk bahu Fino karna Fino masih diam

"Oh ya gue, juga mau pulang Fin, sampein ke tante ya" kata Bayu

Fino hanya tersenyum dan mengangguk. Bayu berjalan keluar rumah lalu disusul Asa dibelakangnya. Asa yang melihat kebelakang ke arah Fino yang sudah tidak ada lagi tak sengaja menabrak punggung Bayu.

"Eh " kata asa

"punya mata?" ketus Bayu

"Ya maaf" kata asa

Bayu menatap dengan tatapan tajam, asa yang sedikit takut dengan tatapan itu lalu memberikan pembelaan.

"Ya ngapain juga berhenti mendadak" kata asa

Bayu hanya diam dan mengambil barang asa yang terjatuh memberikan ke asa lalu pergi naik motornya.

Asa sedikit berlari mengejar Bayu yang sudah naik motor.

"Makasi ya" kata asa

Hanya hening tak ada balasan.

"Sama-sama" kata asa yang melihat bayu sudah menggas motornya dan hilang tanpa jejak.

"jadi orang kok dingin sih" teriak asa lalu membuka pagar rumahnya dan masuk

"Eh dek kok bicara sama siapa?" tanya mama asa

"Sama angin ma"

"ngawur aja kamu, ayok masuk ntar masuk angin"

"Masuk bayu dong, ntar beku lagi" batin asa

"Disuruh masuk malah ngelamun anakgadis mama ini" kata mama asa sambil cubit pipi asa

"aduh sakit maa..."

Asa berjalan masuk ke rumah nya dan memasukkan baju sekolahnya ke tempat baju kotor. Mama asa langsung masuk ke kamar dan asa berjalan ke lantai atas menuju kamar.

Baru saja asa merebahkan badannya tiba saja ada yang menelpon. Ternyata itu dewi yang menelpon.

"Sa......"

"astagfirullah dewik, sakit nih kuping"

"hehehe"

"gimana sa"

"apanya gimana?"

"kencannya"

"kencan apaan, jan ngadi-ngadi lu"

"Lo belum buka ig"

"Ig maksudnya"

"lo buka tu ig SMANDUCEN.hitz"

KemarauTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang