~ Jangan pernah takut telat bisa jadi kamu akan bertemu pangeran ~
Asa :)
"Ih apaan sih"
"bentar lagi, iihhh...."
Asa membuka selimutnya yang sedang ditarik, ternyata bang rafa yang menarik selimutnya dengan wajah datar tanpa suara.
"Eh abang" cengir Asa
"10 menit abang tunggu"
"emang jam berapa sih?"
Bang rafa menunjuk jam yang tergantung diatas meja asa, asa melihat jam tersebut.
"Ha? udah jam segitu bentar lagi telat dong"
Asa langsung melompat dan menyiapkan bajunya sambil ngoceh.
"Kenapa gak bangunin aca dari tadi bang?"
Saat asa memutar badannya Bang rafa tak terlihat lagi batang hidungnya. Asa langsung bergegas mandi secepat kilat. dan berganti dengan seragam sekolah.
"ma, pa aca pergi dulu ya muachhh..."
Aca mencium pipi mama dan papanya bergantian lalu mengambil roti.
"eh salam dulu dek"
Asa berbalik, menyalim tangan mama dan papanya dan beruucap salam.
"astaga ni anak" kata mama geleng-geleng kepala
"kayak mama gak pernah remaja aja"
"ish papa udah ah" malu mama Asa
Asa masuk ke dalam mobil bang rafa karna memang satu arah dan asa sudah sangat telat jika harus menunggu angkot.
"Pagi bang rafa" cengir asa lalu memasukkan roti
"Walaikumsalam" jawab bang rafa melaju
Asa yang mulutnya penuh roti lalu mengeluarkan roti ke tangannya lagi.
"Assalamualaikum abang Rafa ganteng" dan memasukkan lagi ke mulutnya
Bang rafa yang melihat tingkah asa hanya menggelengkan kepala.
*
"Yah telat lagi" hela asa
Digerbang dekat lobi sudah ramai dipenuhi siswa-siswi yang telat. Asa yang tak ingin kena hukuman, ia berinisiatif mencari jalan pintas yang sering didengar dari gosip geng rumpi.
"Kayaknya disini nih, kalo gak salah dibalik pohon ini ada seng dan jalan masuk"
Asa mencoba masuk lewat sana karna ini yang pertama kali baginya.
"Ini apapula maksudnya nih, aduh. Gue kira langsung tembus ke dalam kok malah harus berpikir lagi gue"
Setelah seng tadi dia buka dan ditutup lagi, Asa melihat ada pagar pembatas lagi yang sangat tinggi tapi tidak lebih tinggi dari pagar yang diluar.
"Jadi begimane gue bisa naik ke atas nih, kalo jatuh langsung masuk sawah"
Asa yang sibuk memikirkan cara masuk tiba-tiba terdengar suara seng bergerak. Dia syok takut jika gura kedisiplinan yang membuka itu. Ternyata tidak seperti yang dibayangkannya, yang masuk masih siswa tapi memakai masker hitam otomatis wajahnya kurang dikenali asa.
Cowok tersebut terkejut dan asa juga terkejut. Cowok itu mulai mendekat ke arah asa, asa lalu mundur beberapa langkah sedikit takut. Cowok itu berjalan ke belakang asa mencari sesuatu dan tidak menemukannya. Cowok itu mendekat ke arah dinding seperti menguping begitupula asa yang mengikutinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kemarau
RomanceIni dari kisahku yang terus berlayar tak berujung, berlayar tanpa henti. Banyak hal yang singgah lalu pergi seperti kemarau yang datang lalu pergi dan datang lagi dengan rasa dan waktu yang berbeda. Senja itu berbeda memberikan warna yang indah mes...