"Terkadang yang terlihat belum tentu aslinya seperti itu"
-Asa-
"Sa makan yuk" ajak lili
"Kalian duluan aja, gue gak mood" kata asa
"Lah tumben ni anak gak mau makan, beneran gak nyesal kan?" kata dewi
"Iya duluan aja dah kenyang nih"
"Yuk li" ajak dewi
"Dah lama ni gue gak baca buku, mending ke perpus aja ah sambil ngadem" kata asa
Asa berjalan ke perpustakaan dan ibuk perpus heran melihat asa.
"Lah asya udah sembuh ?" tanya buk perpus
"emang saya kenapa ya buk"
"kan kemaren asya pingsan bukan sampe siapa tu teman asya si bayu lari-lari manggil dokter uks yang lagi bicara sama ibuk"
"oh pingsan itu, iya buk saya lupa"
"Ha? jadi Bayu lari-lari cari dokter kemaren, ternyata dia baik juga gue kira dingin kek kulkas mulu tu orang" batin Asa
"Tutup dulu pintunya sa"
"oh iya buk saya lupa" kata asa karna ruang perpusnya ber AC
Asa berjalan mencari buku dan memutarinya dan mengambil novel yang cukup menarik baginya. Tak sengaja dia melihat Bayu yang tertidur di pojok perpus yang tepatnya memang tak cukup terlihat disamping jendela yang terbuka sehingga gorden putih berayun-ayun karna angin.
"Ternyata tu orang bisa juga tidur, kalo diliat-liat ganteng juga tu orang. Eh apaan sih gue "batin asa
Asa berjalan mendekati tempat Bayu dan melihat bayu lebih dekat semakin nyenyak tidur. Tiba-tiba dorden putih itu berayun di depan wajah asa sehingga menutupi penglihatannya. Beberapa saat kemudian dia melihat bayu yang sudah bangun dengan posisi yang sama hanya saja matanya yang dingin menatap asa. Asa yang ditatap terkejut dan mundur sehingga berbentur dengan rak disampingnya ditambah buku yang jatuh menimpa kepalanya.
"Lu liatin gue?"
"iya... eh"
Bayu menyipitkan matanya mendengar jawaban asa.
"maksudnya gue gak sengaja liat lo barusan, gue mau nutup gorden nih angin nya jadi masukkan lagian kan pakai AC" kata Asa
Bayu mengangkat kepalanya dari meja yang ditidurinya sehingga sekarang dengan posisi duduk melihat gerak gerik asa.
"Gue mau duduk mau baca buku" kata asa spontan sambil membaca bukunya
"Yakin?"
"iya nih gue lagi baca buku"
"bukunya terbalik" kata bayu lalu pergi meninggalkan asa yang terdiam malu
"ampun ketauan gue bohongnya" kata asa menepuk jidatnya
"Ih kok gue deg degan ya, kenapa sih gue" batin asa sambil memegang dadanya.
Asa duduk di tempat yang diduduki bayu tadi.
Ternyata nyaman juga ya duduk disini langsung liat langit pantesan nyenyak tidurnya.
Asa kemudian meletakkan buku yang diambilnya tadi dan keluar perpustakaan.
"Lah sa tumben lu ke perpus, kita cariin di kelas"
"gue pen ngadem dalam"
"eh tau gak sih"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kemarau
RomanceIni dari kisahku yang terus berlayar tak berujung, berlayar tanpa henti. Banyak hal yang singgah lalu pergi seperti kemarau yang datang lalu pergi dan datang lagi dengan rasa dan waktu yang berbeda. Senja itu berbeda memberikan warna yang indah mes...