Lembut

10.5K 345 40
                                    

Semua berawal dari rumah mewah yang tempati oleh keluarga kecil beranggotakan 3 orang manusia. Sepasang suami istri dan juga anak berumur 7 tahun. Mereka adalah Iqbaal Qifarahman (28) (Namakamu) Zahitta (25) dan si cantik Cia Zahitta Qifarahman. Mereka hidup rukun, tentram. Kalaupun ada masalah, bisa mereka-- iqbaal dan (namakamu) selesaikan secara baik-baik.

Namun, ketika masalah besar menimpa keluarga kecil itu, membuat iqbaal murka dan berdampak buruk terhadap hubungannya dengan (namakamu) harus bercerai.

Keluarga mereka yang dulunya harmonis tentram kini hancur sehancur-hancurnya, tidak ada lagi cake kesukaan Cia yang ia dapatkan dari (namakamu), Tidak ada lagi senyuman manis yang selalu (namakamu) tunjukkan kala Cia bangun dari lelap tidurnya ketika harus pergi kesekolah, Bahkan bertemu dengan 'Bunda'nya pun tidak.

Hak asuh Cia sepenuhnya iqbaal dapatkan, (namakamu) iqbaal buang begitu saja di tengah jalan. Wanita malang itu kini hidup sendiri dan terus menerus didatangi dengan berbagai macam permasalahan yang mantan suaminya itu lakukan terhadapnya.

Iqbaal sangat kecewa pada (namakamu) sampai-sampai ia tidak mengizinkan (namakamu) untuk tinggal dirumah mereka bahkan iqbaalpun tidak mengizinkan (namakamu) untuk bertemu dengan Cia barang sedetikpun.

Disetiap harinya ia selalu diselimuti oleh pertanyaan-pertanyaa, dan ia harus menemukan jawaban itu, mengapa hidupnya menjadi seperti ini? Apa salahnya? Kenapa iqbaal tidak memperbolehkannya bertemu dengan Cia, anak kandungnya sendiri?

Apa kalian semua ingin tahu masalah apa yang membuat iqbaal murka dan dengan teganya menceraikan (namakamu)?








1 hari sebelum kejadian.....






"Cia sayang, ayo nak bangun. Udah pagi ini, ntar kesiangan lho sekolahnya,"

Cia mengeliat tubuhnya kearah samping membuat (namakamu) terkekeh geli, Lucu sekali putrinya ini. "Ayo cantik bangun,"

"Sebentar lagi bunda, 5 meniittt aja," Ujar Cia dengan wajah yang ditutupi oleh selimutnya, kelakuan nih!

(Namakamu) menggeleng kecil dihiasi senyuman manisnya, ia menepiskan selimut itu dari wajah Cia. "Ayo Cia sayang, bangun yuk?"

"Nanti bundaaaa," walaupun sudah selimut yang tadinya ada diwajahnya tapi tetap saja Cia memejamkan kedua matanya

"Yaudah nanti bunda gak jadi bikin rainbow cake," celetuk (namakamu) dengan lembut

Sontak mendengar sang Bunda akan membuatkan Rainbow Cake-- salah satu kue kesukaannya membuatnya dengan cepat bangkit dari tidurnya

"Bunda mau bikinin Yaya cake?"

(Namakamu) tersenyum manis menampilkan gigi gingsul yang berada di sebelah kirinya, "iya sayang, Makanya Cia harus bangun dulu oke?"

Cia mengangguk ia memeluk sang Bunda dari samping tak lupa ia mengecup pipi (namakamu), Sudah menjadi rutinitas dipagi hari. "Makasih ya bunda, Yaya sayang bunda,"

(Namakamu) tak henti-hentinya melunturkan senyuman manisnya, "Iya sayang, sama-sama. Yaudah yuk mandi, Bunda udah siapin seragam sekolah Yaya tuh!"

Cia menoleh kearah seragamnya yang sudah (namakamu) gantung Rapih, ia beralih menoleh kearah san Bunda. "Makasih ya bunda, Bunda baik banget! Bunda kayak bidadarinya Cia deh!"

(Namakamu) terkekeh seraya mengecup seluruh wajah Cia, "Yaya Malaikatnya bunda,"

Cia tercengir menampilkan gigi depannya yang ompong, "Hih ompong!" Pekik (namakamu) diakhiri tawanya disusul dengan Cia

Mendapatkan tawa hangat, candaan, obrolan kecil dipagi hari seperti ini adalah momen terfavoritnya Cia. Ia selalu disambut hangat oleh Sang bunda, Tidak hanya pagi, sepanjang haripun seperti itu. (Namakamu) memperlakukan Cia selembut mungkin, Cia sangat sayang sekali dengan Bundanya itu.

𝐋𝐞𝐦𝐛𝐮𝐭 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang