Lembut

2.2K 197 13
                                    

Ditunggu ya 200 votenya haha. Banyak amad.


"AAARRRGHHHH!!! LEPASKAN SAYA PAK! SAYA TIDAK BERSALAHHH!!!" Aksa berteriak histeris sembari menggebrak-gebrakan besi sel tahanan. Sudah hampir 2 hari ia berada didalam ruangan dingin bersama para tahanan lainnya-- yang tentunya sebagian besar bertubuh kekar dan menyeramkan melebihi Bodyguardnya

"WOY DIEM DONG LO! BERISIK BANGET DARI KEMAREN!"

"Minta dihajar kali bang!"

"HAHAAHAHA!"




Aksa yang berdiri membelakangi tahanan lain, mendecih sinis seraya menggenggam erat-- sangat erat besi panjang sel itu sehingga memperlihatkan Urat kedua tangannya. Rambutnya nampak acak-acakkan, Keringat bercucuran, dan terdapat bekas bogeman dipelipis serta kedua sudut mulutnya. Itu akibatnya ia berkelahi dengan para tahanan disini, Perlu kalian tahu dalam satu ruangan ini terdapat 7 orang tahanan pria kini masuklah dia bertambah menjadi 8 orang. Aksa benar-benar tidak merasa takut pada ketujuh pria bertubuh 2x lipat lebih besar darinya. Yang ada didalam otaknya saat ini hanyalah (Namakamu) dan pria sialan itu. Pasti sekarang (namakamu) sudah kembali tinggal bersama dengan iqbaal, ck! Ia kebablasan! Jika saja iqbaal tidak memenjarakannya sudah dipastikan ia tidak akan membiarkan iqbaal untuk mengambil alih (Namakamu). 

"Saya tidak pantas untuk berada didalam sel ini," Aksa terkekeh sinis ketika wajah iqbaal terbayang diotaknya, "Dasar manusia Licik! Berani sekali anda menjebloskan saya,"

"Tunggu saja pembalasan saya tuan iqbaal, Sebentar lagi."

"Heh,"

Aksa menoleh sekilas pada pria bertubuh kekar-- sepertinya preman, pikir Aksa. Pria itu kini berdiri disampingnya, "Lo kok bisa di bui sih?"

"Heh, gue nanya ini bego!"

Aksa mendengus kasar, "Anda tidak perlu ikut campur,"

"Gue bukannya ikut campur, Tapi gue cuman pengen tau doang!"

Aksa kembali menggebrak besi sel itu, Astaga pria ini tidak ada raut wajah ketakutan pada Preman ini. Nyalinya begitu besar ternyata, "Jangan banyak omong! Okay?"

"Wah bang minta beneran dihajar tuh,"

"DIAM ANDA!" Pekik Aksa seraya menunjuk pada si kompor itu dengan tatapan mautnya

"Jangan kalian fikir kalian semua mempunyai badan besar melebihi saya, Saya akan merasa takut sama kalian!" Lanjutnya

Preman yang berada didekatnya-- yang tadi menghampirinya mendecih. "MAU JADI JAGOAN LO HAH?!"

Aksa kini menoleh pada preman itu, "Kalau iya kenapa hah?!" Ia berjalan mendekat pada preman yang sebenarnya ikut memukulinya malam tadi, "Lo fikir gue takut?"

Sebagian dari mereka mendesis, bahkan berbisik-bisik karena nyali Aksa begitu besar pada preman yang mereka takuti.

"AHH, BANYAK BACOT"


BUGH!

BUGH!

Aksa tersungkur hingga tubuhnya tertubruk dengan dinding. Ia tersenyum sinis seraya menyentuh sudut bibirnya kembali mengeluarkan darah. Tanpa lama lagi ia kembali membalas bogeman itu, dan terjadilah aksi saling bogem membogem antara mereka berdua. Hingga akhirnya, perkelahian itu harus terhenti karena salah satu polisi datang

"Sodara Aksa ikut saya,"

Aksa yang hampir saja kehilangan kendali menoleh pada Polisi itu. "M-maksud sshhh.. bapak apa?"

𝐋𝐞𝐦𝐛𝐮𝐭 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang