Lembut

2.3K 206 29
                                    

Cerita ini gimana menurut klean?




Tepat pukul 9 pagi Aksa sudah nerada didalam mobil yang berjalan menuju Rumah iqbaal untuk menjemput (namakamu). Sedari semalam ia tidak enak hati, fikirannya hanya tertuju pada pasutri itu. Tinggal kembali berdua, satu atap. Sudah dipastikan akan terjadi hal-hal yang tidak Aksa inginkan. Mau sedingin apapun sikap iqbaal pada (Namakamu), Kalau soal hawa nafsu mana ada orang yang  bisa melawannya!

"Tidak! Tidak! Tidak! Aku gak mau hal itu terjadi! Jangan sampai! Tenang Aksa, tenang! (Namakamu) sudah berjanji sama kamu untuk nggak deket sama dia. Tenang sa, Tenang!"

Brak!

"TAPI KALAU ITU TERJADI BAGAIMANA HAH?!" Aksa memukul stir mobilnya. Pikirannya kacau sekali. "TENANG AKSA AARRRHHH!!!"



"Baal,"

Iqbaal berdehem

"Kalau aku nanti ham--"

"Jangan ngomongin itu dulu, tapi aku yakin kamu bakalan mengalamin hal itu."

(Namakamu) semakin menenggelamkan wajahnya di dada bidang iqbaal. Keduanya kini telah menyelesaikan hubungan selayaknya suami istri. Mereka berdua aneh memang, Hubungan hendak bercerai tapi malah berhubungan intim. Haduh!

"Kenapa kamu sebegitu percaya dirinya?" Tanya (Namakamu) dengan nada tenggelamnnya namun bisa iqbaal dengar

Sebelum menjawab iqbaal mengecup pelipis (namakamu) sekilas, "Ya karna tadi aku ngeluarin bany---"

"Sstthhh, stop! Jangan dilanjutin lagi,"

Iqbaal terkekeh geli. "Maafin aku ya udah kasar sama kamu, udah bersikap dingin sama kamu, udah menuduh kamu yang nggak-nggak."

"Baal pelukin aku, dingin banget." Pinta wanita itu

"Pake baju dulu gimana?" Tawar iqbaal sembari menutupi seluruh tubuh mereka dengan selimut namun dengan segera (Namakamu) tepis karena

"Ntar gak bisa nafas baal, kamu mah!"

"Darimana naked kita hayo?"

"Nanti aja, aku masih ngantuk."

"Yaudah tidur aja,"

"Ngobrol juga dong,"

"Iya,iya"

"Tadi kamu ngomong apa baal? Aku gak langsung jawab tadi,"

"Ya pokoknya aku minta maaf atas semua kesalahan aku sama kamu,"

Dengan berani (namakamu) mengecup pipi iqbaal diakhiri ia terkekeh, "Gapapa baal, aku juga salah."

Iqbaal semakin mempererat pelukan mereka, Ia mengunci tubuh istrinya itu dengan satu kakinya. "Aku sayang kamu," dengan mata tertutup

"Aku juga,"

"Gimana keadaan kamu? Udah agak enakan?" Tanya (namakamu) sembari meletakkan punggung tangan kanannya dikening iqbaal

"Udah kan semalem dikasih obatnya," Goda Iqbaal membuat (namakamu) tersenyum heran

"Apaan sih, ngaco! Yaudah sekarang kita sarapan ya? Aksa sebentar lagi kesini jemput aku,"

"(Nam) tunggu dulu,"

"Kenapa baal?"

Iqbaal menatap lekat pada (Namakamu), "Aku mau kamu tinggal disini lagi, jangan dirumah dia."

Oh ayolah! Ini adalah keinginan (namakamu) dulu dan sekarang terwujud, malah iqbaal yang memintanya langsung. Tapi bagaimana dengan Aksa?

"T-tapi baal, gimana soal Aksa? Dia taunya kita tetap akan bercerai,"

𝐋𝐞𝐦𝐛𝐮𝐭 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang