Ramein dong gais.
Malamnya....
Namakamu) tengah termenung meratapi akhir cerita 'cinta? nya bersama iqbaal. Apakah harus dikatakan cinta? Akhir cerita cinta? Terdengar risih dan aneh ditelinganya. Hiudpnya kini terasa hampa sejak kepergian iqbaal, tidak ada lagi yang selalu membuatnya tertawa, kesal, marah. Iqbaal sudah benar-benar kecewa padanya, lagipun ia juga salah karna ia dengan lancang memeluk Aksa, walaupun ia tau itu hanya refleks semata. Bagaimana hidupnya kedepan? Bagaimana dengan Cia? Apakah Cia akan menerima Ibu Tiri jika suatu saat nanti iqbaal menikah lagi?
(Namakamu) mengusap wajahnya pelan, ia menggeleng pelan. Kenapa ia memikirkan hal yang belum terjadi? Lagipula ia dan iqbaal belum juga bercerai, dan... bisa saja iqbaal tidak ada menikah lagi kan?
Kedua mata melirik kesekeliling sudut kamarnya--- lebih tepatnya rumah Aksa. Sudah hampir satu bulan ia tinggal disini, Aksa benar-benar menghalanginya untuk ia pergi dari sini, Kabur saja kemarin gagal itu karna ia teledor. Penjagaan diluar diperketat oleh Aksa, itu dia lakukan agar (namakamu) tidak mencoba untuk kabur lagi, Aksesnya untuk kabur sudah tidak ada lagi, Kecuali kalau ia berucap pada Aksa jika ia sudah melupakan iqbaal. Mungkin dengan cara itulah ia bisa pergi dari sini, tapi tunggu dulu. Aksa pernah bilang jika dia akan menikahinya setelah bercerai atau bahkan sudah melupakan iqbaal,
(Namakamu) mendesah, Ternyata salah satu cara yang menurutnya bagus itu justru akan membuat Aksa semakin gencar untuk menikahinya, Lagipun ia belum siap menikah lagi, ia masih ingin merawat dan menjaga Cia, dan alasan yang paling konkrit adalah.. Ia tidak mau menikah dengan Aksa, ia sama sekali tidak mencintai Pria itu, Ia hanya mencintai iqbaal, Hanya iqbaal yang mampu membuat Hatinya takluk.
Ia yakin suatu hari nanti ia bisa pergi dari kekangan Aksa, ia yakin akan hal itu. Tapi bagaimana caranya? Tidak mungkin ia meminta pada Aksa untuk mengizinkannya pergi, itu sama saja ia nyari mati!
(Namakamu) menggigit bawah bibirnya sembari bangkit dari duduknya, ia berjalan mondar-mandir mencari ide. "Gimana ya caranya? Ayo (nam), berpikir.. Kamu gak mau kan terus tinggal disini? Ayo pikir!"
Tok!
Tok!
"(Namakamu)? Aku boleh masuk? Ini aku Aksa,"
(Namakamu) mengalihkan pandangannya kearah pintu, Ia terkejut. Aksa tahu saja cara supaya ia tidak dapat ide, itu membuat (namakamu) sedikit kesal. Tapi mau bagaimanapun ini rumahnya dia, Sukasuka Aksa mau melakukan apapun, tak terkecuali mengganggunya ketika ia sedang memikirkan sebuah rencana
Tok!
Tok!
"(Nam)? Kamu udah tidur ya?"
Dengan segera (namakamu) berjalan kearah pintu dan membukakan pintu itu untuk Aksa, Ia tersenyum pada Lelaki itu.
"Hai sayang?"
Mendengar itu (namakamu) segera menutup pintunya, namun Aksa mencekalnya. "Sorry, sorry. Refleks," sahut Aksa
"Ada apa sa?"
Aksa mengangkat tangan kanannya lalu ia letakkan di Ambang pintu, "Emangnya..." ia menatap penuh tanya pada (Namakamu), "Kalau aku mau ketemu kamu, harus ada apanya ya?"
(Namakamu) terkekeh kecil, "Nggak juga sih,"
"Kamu udah mau tidur?" tanyanya sembari menurunkan tangannya
"Oh? Belum kok, aku belum ngantuk sama sekali.." jawabnya diakhiri senyuman menampilkan gingsulnya
Karena sudah tidak tahan lagi dengan rasa gemas membuat Aksa mendekatkan wajahnya pada (Namakamu), "Kamu.." kedua matanya terarah kearah Mata turun kebawah hingga pada Bibir (namakamu), Oh ayolah! Jika kalian melihat Ekspresinya kali ini membuat Kalian Sesak nafas, Tatapannya sangat menggoda sekali apalagi ditambah dengan senyuman miring yang Ah!
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐋𝐞𝐦𝐛𝐮𝐭 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)
General FictionPEMERAN CEWEKNYA YEEN, KALO JIJIK GAUSAH BACA! GAUSAH KOMEN!! (𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀) (𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄𝐃) (𝐍𝐚𝐦𝐚𝐤𝐚𝐦𝐮) 𝐙𝐚𝐡𝐢𝐭𝐭𝐚 𝐂𝐢𝐚 𝐙𝐚𝐡𝐢𝐭𝐭𝐚 𝐐𝐢𝐟𝐚𝐫𝐚𝐡𝐦𝐚𝐧 𝐈𝐪𝐛𝐚𝐚𝐥 𝐐𝐢𝐟𝐚𝐫𝐚𝐡𝐦𝐚𝐧 "𝐘𝐚𝐲𝐚...