Happy reading
...Weekend.
Sebagian orang mendefinisikan sebagai waktu yang tepat untuk rebahan selama seharian full tanpa harus repot-repot pergi mandi, termasuk si sulung Harsa. Tapi sepertinya hal tersebut tak berlaku untuk pagi ini.
Tepat pukul 6 pagi, Chello telah bangun dari tidurnya dan melakukan ritual pagi, yaitu mandi.
Ah... segar rasanya.
Chello merasakan segar setelah menyempatkan diri untuk mandi. Sebenarnya tidak biasanya sih ia mandi pagi saat weekend datang.
Tak percaya? Sama. Chello juga tak percaya. Mama yang notabenenya adalah sosok yang telah merawat dirinya sejak kecil pun juga tak percaya.
"Ko, kamu masih sadarkan? Kamu masih Chello si ganteng kesayangan mama, kan?" tanya mama saat mendapati wujud anak sulungnya datang ke dapur dengan rambut basah, serta handuk yang menggantung dilehernya.
Chello yang berniat mengambil minum di kulkas langsung berhenti, lalu berbalik dan menghampiri mama yang sibuk berkutat dengan segala macam bahan pangan.
"Ya masihlah" Chello meletakkan kepalanya pada pundak sang mama, "Chello asli ini ma, original. Emangnya kenapa sih?" Tanyanya seraya mencomot dan melahap tomat ceri yang tersedia di piring.
"Koko!" Sangsi mama saat anak sulungnya itu tanpa permisi mengambil tomat ceri yang akan dipotong.
Sementara si pelaku hanya menyengir dan mengecup pipi kiri mamanya. Ia berlalu untuk duduk di meja makan.
"Tumben pas weekend mandi ko. Mama kira kamu yang di sini cuma raganya. Mau pergi kemana?" Tanya mama yang kini beralih pada ulekkan sambalnya.
"Mama jangan sembarangan dong. Koko nggak kemana-mana. Emang biasanya koko nggak mandi pas weekend?" Chello memperhatikan mamanya dari meja makan.
"Ya kamu nya nggak ada angin hujan, nyusul mama ke dapur udah seger gini. Jangankan mandi, jam segini biasanya kamu masih tidur ko." Mama menggelengkan kepalanya saat mengingat kebiasaan si sulung ketika weekend.
"Apaan! Enggak ya. Weekend kemarin aku mandi!" Ucap Chello mengebu-ngebu.
Ia tidak terima jika dikatakan tidak mandi. Walaupun faktanya begitu. Tapi, ia selalu tampil fresh ketika weekend.
"Koko nggak usah bohong ya! Weekend kemarin koko mandi karena diajak papa ke rumah nenek." Sahut bungsu yang baru datang, Kayla. Ia langsung duduk disamping Chello.
"Apa sih bocah satu?! Sana mandi!" Suruh Chello. Ia mengusir Kayla dengan mendorong bahu adiknya pelan.
Kayla mengerucutkan bibirnya dan langsung bangkit. Namun sebelum berlalu dari sana, ia mencomot tomat ceri yang tinggal tersisa satu didepan kakaknya.
"Kayla Yuanna Harsa!" Teriak Chello kesal. Pasalnya adiknya langsung kabur setelah mengambil tomat ceri terakhirnya.
Mama yang melihat interaksi anak-anaknya langsung tersenyum menggelengkan kepalanya.
Terkadang ia selalu membayangkan jika mereka sudah tumbuh dewasa dan sibuk bekerja, pasti rumah akan terasa sepi. Tanpa pertengkaran mereka berdua, rumah terasa seperti sayur asam tanpa garam.
"Mama nanti mau pergi kemana?" Chello memperhatikan mamanya yang tengah menyusun makanan di meja.
"Kayaknya mama nanti ke tante, kenapa? Mau nitip?"
Melihat mamanya telah selesai menyusun makanan di meja, Chello bangkit membantu mamanya memindahkan ke meja makan.
"Nitip tomat ceri." Ucap Chello dengan senyum manisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Friend | ChenJi ✓
Teen FictionKatanya, orang yang selalu ada disaat kamu lagi dalam kondisi bahagia dan terpuruk sekalipun, pantas menyandang sebutan sahabat, kan? Kalau begitu, Chello akan memberikan sebutan sahabat pada sosok bernama Jevan. Teman baru yang selalu ada disetiap...