Sebagai manusia, kita tidak bisa memilih ingin terlahir dari keluarga yang berlatar belakang seperti apa.
...
Sudah 2 hari ini dari Chello mengurung diri dikamar. Walaupun hanya sekedar rebahan di kasur kesayangannya. Tapi, ia hanya akan melakukan semua itu jika merasa batinnya lelah.
Dan dampak dari kebiasaannya itu pasti akan memunculkan sisi introvert nya dilingkungan keluarga, padahal susah payah Chello menekan sisi introvertnya sejak lama. Mungkin dari papa, adik perempuan, dan mamanya, Chello merasa hanya mama yang paham dengan kondisinya saat sedang merasa down.
Tok! Tok! Tok!
Mama mengetuk pintu kamar anak sulungnya yang belum menampakkan diri dari sejak sepulang sekolah tadi. "Chell! Mama masuk, ya?"
Karena tidak ada sahutan dari si pemilik kamar, mama langsung membuka pintu kamar secara perlahan.
"Astaga! Pantesan mama panggil dari tadi nggak nyaut-nyaut, ternyata lagi tidur, mana kupingnya disumpelin airpod." Omel mama saat melihat anak sulungnya tidur terlentang tanpa selimut.
"Heh!" Mama menepuk pundak Chello, "Bangun. Udah mau maghrib."
Chello menggeliat dan terdiam sebentar untuk mengumpulkan kesadaran.
"Bangun, terus mandi sana. Seharian baru mandi tadi pagi lho." Mama menarik tangan Chello agar terbangun.
"Hm." Gumam Chello sembari melepaskan airpod putih miliknya.
"Kamu kenapa sih? Dari kemarin ngunder di kamar terus." Mama mengelus sebelah kanan pipi Chello dengan tatapan sendu.
"Nggak papa ma. Aku cuma kurang tidur aja." Ucap Chello menggenggam tangan mama yang berada di pipinya.
"Koko jangan begadang mulu dong, sekali-kali istirahat cukup. Bentar lagi kamu ujian lho. Jangan sampe tepar kamu."
"Iya ma."
"Kamu tu! Iya-iya aja terus, nanti ujung-ujungnya juga begadang lagi." Mama mencubit pipi anaknya karena gemas.
"Aduh...duh! Ya gimana, namanya juga anak cowok." Chello mengelus pipi kanannya yang menjadi korban cubitan mamanya.
"Kamu tu alesannya itu terus, bosen mama denger. Sana mandi! Terus kebawah makan." Mama bangkit dan melemparkan handuk ke anak sulungnya.
"Iyaaa." Kata Chello malas dan masuk ke kamar mandi. Tapi, sebelum Chello menutup pintu, ia teringat sesuatu dan langsung memanggil mamanya.
"Ma!"
Mama yang baru berdiri langsung menoleh ke anak sulungnya, "Kenapa?"
"Jam 8 nanti aku diajak Bang Rayhan ke Hutan Pinus, boleh nggak aku ikut?"
Mama tersenyum tipis, "Boleh, tapi janji jangan pulang diatas jam 11."
"Siap madam!" Kata Chello mengacungkan kedua jempol tangannya.
...
Sekitar 15 menit yang lalu Jevan sampai di tempat yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya, Hutan Pinus. Kadang Jevan merasa heran dengan pemikiran milik kakak sepupunya. Tanpa ada kabar tiba-tiba datang ke rumah dan mengajaknya pergi. Astaga, ini malam minggu lho, jadwalnya untuk rebahan di kamar dengan nintendo kesayangannya.
Tapi, saat tau dimana tempat tujuannya, Jevan langsung mau dan ijin ke bunda. Untungnya bunda langsung mengiyakan karena Elang juga ikut andil dalam hal perijinan Jevan dan menjamin keselamatan anak kesayangannya.
"Mas Elang ngapain malem-malem kesini?" Tanya Jevan yang tengah memperhatikan kakak sepupunya.
"Ngadem, bosen dirumah. Mbak Lintang lagi sensi." Jawab Elang sekenanya sembari melihat ke sekitar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Friend | ChenJi ✓
Teen FictionKatanya, orang yang selalu ada disaat kamu lagi dalam kondisi bahagia dan terpuruk sekalipun, pantas menyandang sebutan sahabat, kan? Kalau begitu, Chello akan memberikan sebutan sahabat pada sosok bernama Jevan. Teman baru yang selalu ada disetiap...