Laskar Mimpi | Bab 8

1.7K 305 1
                                    

Bab 8. Fastidious

•••

Nafas gadis itu terengah-engah, keringat sebesar butiran jagung mengalir melalui pelipisnya yang mulus. Acha, memeluk erat bola voli yang sedang mereka mainkan. Kelasnya hari ini penjaskes mengisi jam siangnya.

"Karena masih ada waktu setengah jam lagi, kalian bisa istirahat. Tapi jangan ada yang keluar dari lapangan atau mampir ke kantin."

Murid-murid mengangguk, termasuk Acha yang berjalan lemas menuju kamar mandi. "Boleh ganti duluan gak sih?" Tanya Acha pelan.

"Ganti aja, kalo Bapak udah ngomong gitu berarti dia gak bakal balik lagi." Chicko, selaku ketua kelas IPA 3 menjawab kalimat Acha dengan santai. "Nanti gue deh yang ngomong ke guru."

Acha mengangguk menyetujui, gadis itu segera berlalu menuju loker murid. Mengeluarkan baju seragamnya dari sana. Dengan cepat, Acha bergegas mengganti seragam sekolahnya.

"Cha, mau kemana?" Elena yang saat itu tengah mengambil botol minum dikelas, menyapa Acha yang lewat. "Lapangan aja yuk. Kita ngobrol sama yang lain."

Acha mengangguk, gadis itu segera meletakkan kembali baju olahraganya ke loker yang sebelumnya. Mengambil beberapa buku, gadis itu berlalu menyusui Elena yang sudah lebih dulu pergi.

Saat melewati tribun basket, Acha memicingkan matanya melihat pria yang kerap dipanggil Arka, tengah merebahkan tubuhnya. Gadis itu tertegun, kemudian berjalan mendekat, melihat wajah Arka yang terpapar sinar matahari Acha menutupinya dengan buku yang ia genggam.

•••

Pria yang tengah memejamkan matanya tersebut membukanya begitu tak lagi merasakan sengatan matahari ke wajahnya. Sedangkan Acha, gadis yang beberapa waktu lalu telah resmi menjadi kekasihnya saat ini sedang berusaha menutupi bagian sinar matahari.

Arka merubah posisinya menjadi duduk.

"Ada apa?" Tanya pria itu singkat.

Acha menurunkan lengannya, "lo bisa gosong kalo tidur di bawah matahari."

Arka tersenyum tipis, "lo perduli?"

Gadis itu terkekeh, "bukannya kita pacaran?"

Arka tak lagi menjawab, pria dengan seragam putih tersebut menepuk tempat kosong disampingnya. "Ada acara apa hari ini?"

Acha berkedip beberapa kali sebelum akhirnya melirik nuasa lingkungan sekolah yang sepi. Hanya ada beberapa teman sekelasnya yang masih asik bermain permainan lapangan atau murid-murid nakal yang pergi ke kantin.

"Lo gak takut citra lo rusak duduk sama gue?"

Arka mengangkat alisnya, "bukannya kebalik?" Ucap pria itu datar.

Acha terkekeh kemudian memangku buku yang ia genggam. Memperhatikan dengan seksama SMA Garuda Bangsa. Setelah Acha sadari, terdapat pohon palem yang cukup rindang yang tak jauh dari tempatnya duduk.

Suara dering handphone, gadis berambut panjang tersebut segera merogoh kantong bajunya. Mendapati nama 'Ayah' disana, gadis itu terdiam.

"Siapa?"

"Bokap."

Arka mengangguk-anggukkan kepalanya mengerti, "angkat aja."

Acha berdiri beranjak, menekan ikon jawab, gadis itu mendekatkan benda pipih tersebut ketelinga.

Laskar MimpiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang