Firasat ~ Marcel
--> Lagu karya Dee Lestari ini awalnya dinyanyikan Marcel yang ketika itu adalah suaminya. Liriknya memang bagus banget. Maklumlah, namanya aja Dee Lestari paling jago menjalin kata-kata indah.
Firasat ~ Dee Lestari
--> Yang ini versi yang dinyanyikan Dee Lestari sendiri. Ketika jadi penyanyi, namanya Dewi Lestari.
~ oOo ~
Mereka bertiga hanya diam sepanjang perjalanan. Isi kepala mereka berkecamuk dengan pikiran masing-masing. Beberapa kali Adit melirik jam di mobil Ricky. Sudah pukul setengah tujuh pagi.
Kemungkinan besar mereka akan bertemu penduduk desa yang sudah siap memulai kegiatan. Benar saja, semakin mendekati pondok tempat mereka menginap, semakin sering mereka bertemu penduduk desa.
"Kita harus bikin jawaban yang sama kalau ada yang nanya sepagi ini kita dari mana," kata Adit.
Ricky melirik Adit sekilas, lalu kembali menatap ke depan.
"Apa bakal ada yang nanya?" tanyanya.
Adit menghela napas. "Besok atau nanti malam, pasti ibu Sulastri akan bilang ke semua orang tentang Sulastri yang belum pulang. Saat penduduk desa mulai menduga ada sesuatu yang terjadi dengan kembang desa mereka, mereka akan mengamati semuanya. Termasuk keberadaan kita di jalan sepagi ini," jawab Adit.
"Jawab aja kita ngecek lagi keadaan pintu irigasi. Tadi kita kan ngelewatin daerah itu," kata Ricky.
Adit menoleh dan mengangguk. "Boleh juga jawaban itu," sahutnya. Kali ini dia setuju dengan Ricky. Dia menoleh ke belakang, memandang Yudi yang masih terlihat tidak tenang.
"Yud, lu dengar kan tadi? Kalau ada yang nanya kenapa pagi-pagi begini kita lewat sini naik mobil, jawab seperti yang tadi dibilang Ricky ya?" katanya pada Yudi.
Yudi hanya mengangguk. Sesungguhnya dia merasa sangat syok dengan seluruh kejadian yang berjalan cepat pagi ini. Dia berharap ini cuma mimpi. Tapi kenapa mimpi ini terasa lama dan dia belum bangun juga?
Mobil Ricky berhenti di depan pondok tempat mereka menginap. Adit paling dulu keluar. Dia mengetuk pintu dan memanggil Aksan. Baru sekali ketuk, pintu itu sudah terbuka.
"Kalian lama banget sih? Gue merana di sini sendirian," ujarnya kesal.
Adit tak menjawab, dia langsung merangsek masuk ke dalam. Diikuti oleh Ricky dan Yudi. Kemudian pintu kembali ditutup. Adit menguncinya.
Lalu dia berdiri bersandar ke pintu. Memandangi wajah-wajah lelah tiga temannya yang menatapnya. Adit menghela napas.
"Kita lanjutin rencana kita. Hapus semua jejak Sulastri di pondok ini," katanya.
"Lu tau, tadi gue deg-degan banget. Hampir gue nangis saking bingungnya mesti ngapain. Bu Kades dateng ke sini dan maksa mau masuk! Dia ditemani Hadi bawain sarapan. Gue susah payah ngarang cerita buat mencegah Bu Kades masuk ke dalam!"
KAMU SEDANG MEMBACA
RONGGENG Pembalasan Sulastri (Sudah Terbit & filmnya sudah tayang di bioskop)
HororEmpat mahasiswa Jakarta datang ke sebuah desa untuk satu misi yang sama. Awalnya semua berjalan lancar. Hingga suatu malam terjadi peristiwa tak terduga yang bisa mengancam masa depan mereka. Apakah yang harus mereka lakukan? Menyembunyikan apa ya...