Hyokyung menatap malas pada lelaki di hadapannya yang sibuk mengaduh kesakitan. Jika kalian pikir itu adalah alasan Minho meminta tolong tadi, maka kalian salah besar karena justru sebab Minho mengaduh kesakitan itu adalah karena tendangan keras yang Hyokyung layangkan pada lelaki itu.
Bagaimana tidak kesal, Hyokyung yang sudah panik tadi langsung saja naik ke lantai dua rumah Minho dan mendobrak keras pintu kamar lelaki itu. Namun pemandangan pertama yang ia temui saat membuka pintu adalah tubuh Minho yang tampak baik-baik saja sedang menatap gusar ke arah almari.
Dan ketika Hyokyung tanya ada apa? Kalian tahu apa jawaban yang diberikan Minho? Lelaki itu malah memberikan cengiran aneh sambil berkata, "Tzuyu menyetujui ajakan nontonku! Tolong bantu aku memilih pakaian, Kyung. Aku sangat bingung!"
Dan bisa ditebak apa yang terjadi, Hyokyung menendang keras pantat Minho tanpa ampun.
Tapi sekarang wanita itu memilih meladeni sahabatnya itu, sudah terlanjur, pikirnya.
"Ini bagaimana, Kyung?"
Minho menunjukkan setelan kemeja garis-garis dengan dalaman kaos putih ke arahnya. Meskipun sebal, wanita itu tetap menjawab.
"Bagus"
"Kalau ini?" kali ini sebuah kaos hitam polos dengan paduan jaket jeans.
"Itu juga bagus"
"Kyung! Jawab dengan benar!"
"Ya memang bagus kok"
Minho yang kesal akhirnya memilih pakaian acak dan membawanya ke kamar mandi. Beberapa menit kemudian ia keluar dengan sweater berwarna cokelat muda.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aku pakai ini saja, kau menjawab pertanyaanku asal-asalan!" gerutu Minho.
Hyokyung terkekeh mendengarnya, "Kau sampai malam?"
"Tidak tahu!" ujar Minho yang masih kesal.
Hyokyung tersenyum mengejek, "Berapa umurmu? Kenapa masih suka merajuk? Hahaha"
"Oh iya, jangan lupa membawa coat kalau kau sampai malam"
Sontak raut wajah kesal di wajah Minho menghilang dan tergantikan dengan senyuman anehnya, "Mengkhawatirkanku ya? Siap ibu negara!"
Hyokyung hanya membalasnya dengan helaan napas.
"Kyung kau benar-benar tidak mau ikut? Aku akan membayarkan tiketmu" bujuk Minho.
Hyokyung kemudian berdecak malas, "Aku tidak cukup bodoh untuk menjadi obat nyamuk hanya karena tiket gratismu"
"Sudahlah, aku pulang dulu. Semoga kencanmu berhasil!" ujar Hyokyung menepuk kedua bahu Minho lalu beranjak keluar kamar lelaki itu.
Meninggalkan Minho yang menatap kepergiannya dengan raut wajah yang sulit diartikan siapapun.