1.7

175 32 16
                                        

Minho berjalan memacu stir mobilnya membuntuti mobil pria yang tadi membawa Hyokyung-nya. Entah, ia pun juga tak mengerti siapa pria itu dan apa alasannya membawa Hyokyung pergi.

Perjalanannya hanya berlangsung sekitar lima belas menit, kini pria yang Minho tebak lebih tua darinya itu turun dan membawa Hyokyung masuk ke sebuah cafe kecil dan menurunkan barang-barangnya.

Tidak, mereka berdua tidak masuk ke dalam cafe tersebut melainkan menaiki tangga dan menuju arah rooftop dari cafe itu. Minho masih setia mengamati gerak-gerik keduanya, hingga suara San menyapa disertai tepukan di pundaknya.

"Hyung! Mau ikut naik tidak? Daripada kita mengamati dari sini seperti orang bodoh" usulnya.

Minho menghela napasnya, tidak mungkin ia ikut naik. Bukankah itu artinya sama saja seperti pencuri yang menyerahkan dii pada polisi? Ia akhirnya memilih memakai kembali seatbeltnya dan menyalakan mesin mobil.

"San, tolong awasi Kyung selama disana. Sepertinya aku harus segera kembali ke rumah sakit. Laporkan apa saja yang ia lakukan di rooftop itu" ujar Minho sambil mengurut keningnya.

Pusing, tentu saja. Lelah, pasti. Niatnya hanya ingin membawa wanitanya kembali ke genggamannya, namun kenapa rasanya sulit sekali? Terlebih ia harus bersikap profesional sebagai seorang dokter yang sedang ditugaskan di daerah ini.

Di tengah keheningan, San berceletuk lirih,
"Hyung, kau pasti sangat mencintainya ya? Hyokyung Noona adalah orang yang sangat beruntung karena mendapatkan hatimu."

Minho menggeleng,
"Tidak, aku yang beruntung karena bisa mengenalnya. Dan aku sekarang merasa menjadi orang paling bodoh karena tidak bisa menjaganya dan membiarkan dia menanggung semuanya sendiri" ujarnya lirih.

San tersenyum lalu kembali menepuk bahu bosnya itu,
"Semangat Hyung! Aku punya feeling baik tentang hubungan kalian"

Minho hanya tersenyum mendengarnya. Ya, setidaknya di tengah-tengah rasa lelahnya. Ia memiliki banyak orang baik yang selalu ada di sampingnya, membantunya untuk menemui Hyokyung. Dan Minho pikir, ini adalah salah satu alasan ia tak boleh melepaskan Hyokyung begitu saja.

======

Baru saja menyelesaikan rapat dengan rekan-rekannya, Minho segera mendapatkan panggilan telfon dari San. Lelaki itu buru-buru menggeser tombol hijau di layarnya.

'Halo, Hyung?'

"Ya, kenapa San? Ada informasi tentang Kyung?"

Di seberang sana, San mengangguk antusias walaupun sang lawan bicara tak dapat melihatnya,
'Ada! Setelah aku amati, aku rasa Kyung Noona pindah ke sana, di rooftop itu!'

Manik Minho melebar, kejadian ini masih sulit ia cerna dengan otaknya.
"Lantas siapa lelaki yang waktu itu membawanya?"

'Kurasa dia pemilik cafe ini, ah dan juga rootopnya'

Minho terdiam, otaknya berusaha memikirkan hubungan apa yang dimiliki lelaki itu dengan Hyokyung. Hingga suara San di seberang sana kembali membuyarkan lamunannya.

'Hyung kau masih di sana? Jika urusanmu sudah selesai sebaiknya kau cepat ke sini. Dari bawah sini aku dapat melihat Kyung Noona sedang menyiram tanaman. Aku yakin kau ingin melihatnya kan? Cepat kemari!'

Minho segera tersadar dan merogoh saku untuk mencari kunci mobilnya.
"Baiklah aku ke sana! Aku tutup telfonnya."

'Tutt-' sambungan terputus dan Minho segera memacu mobilnya menuju lokasi Hyokyung.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 24, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

IN YOUR EYES [Lee Know]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang