Jangan bosen kalo aku minta dengerin lagunya dulu ya wkwk:v
"Selamat pagi Eomma Nam, dan Appa Nam juga!" sapa Minho ketika memasuki rumah sang kekasih dan menemui kedua orang tua wanita itu sedang menonton televisi di ruang tengah.
"Wah ada calon menantu Eomma" seru Ny. Nam yang langsung bangkit menghampiri Minho.
"Kyung ada di dalam kan?"
"Iya, sedang berdandan sepertinya"
"Hm memang anak muda jaman sekarang kalau bertemu kekasih dandannya lama sekali" Tn. Nam turut menimpali membuat Minho hanya terkekeh canggung sebagai balasannya.
======
Hyokyung menatap pantulan dirinya di depan cermin. Sudah puluhan menit ia habiskan untuk mengompres matanya yang bengkak, tapi tetap saja bekasnya tak mau hilang secepat itu.
Ya, jadi yang membuatnya berlama-lama di kamar sebenarnya bukan karena memilih baju atau merias diri. Tapi ia sibuk menutupi mata bengkaknya akibat menangis semalaman.
Sejenak, sekelebat percakapannya dengan Hyojung di cafe kembali muncul di ingatannya.
Flashback
"Kyung, bagaimana keputusanmu? Apa kau mau?"
Hyokyung menatap ke arah sang kembaran, dilema tentu saja. Ia baru saja merasakan status baru dalam hubungannya dengan Minho, tetapi dunianya yang indah seakan direbut secara paksa. Terlebih ketika mengetahui, saudara kandung satu-satunya tengan divonis penyakit mematikan.
"Jung, kau tahu? Eomma, Appa dan Minho adalah orang yang berharga di hidupku..."
Hyokyung menggantung kalimatnya membuat Hyojung menunduk, ia sebenarnya tak siap mendengar penolakan dari saudara kembarnya itu.
"Tapi... Kau jauh lebih berharga, kau satu-satunya saudara kandung yang kupunya"
Hyokyung meremat sweaternya, mencoba menahan sesak, agar sang kembaran tak merasa bersalah.
"Kyung, k-kau serius?" binar kebahagiaan terpancar di manik Hyojung.
"Serius. Kau harus sembuh, gunakan uang saku dari orang tuaku nanti untuk berobat. Kabari aku selalu"
Hyojung segera bangkit dan menghambur ke pelukan Hyokyung.

KAMU SEDANG MEMBACA
IN YOUR EYES [Lee Know]
RomanceHidup tanpa kedua mataku nyatanya lebih baik daripada harus hidup tanpamu