"Anda tidak berminat ya? Kalau begitu saya pamit, permisi"
Minho segera menahan lengan wanita itu,
"Kyung..."Wanita itu tampak sedikit terkejut,
"M-maaf, m-maksud Anda apa?"Minho segera menghapus air matanya dan berusaha bersikap senetral mungkin.
"A-ah, maaf. Maksudku tadi, kkung, aku teringat kucingku yang bernama kkung"
Hyokyung mengangguk paham
"Ah begitu, kukira Anda tahu namaku""Namamu Kyung?"
Hyokyung mengangguk singkat,
"Orang-orang biasa memanggilku seperti itu""Oh iya, aku mau membeli semua jualanmu. Kebetulan teman-temanku belum makan siang" ujar Minho.
Manik mata Hyokyung berbinar tak percaya,
"Benar?"Minho mengangguk, tapi sedetik kemudian ia menyesalinya karena teringat fakta bahwa Kyung-nya tak dapat melihatnya.
"Iya, benar" jawab Minho.
"Wah! Terima kasih banyak, Tuan. Jujur, aku belum mendapatkan pelanggan sejak tadi pagi. Kau yang pertama, dan terakhir hari ini"
Hyokyung mulai menyiapkan kantung untuk pesanan Minho. Sementara, Minho tersenyum miris melihatnya, nasib buruk seperti apa yang selama ini ditanggung Hyokyung hingga membuat hidup wanita yang amat dicintainya itu menjadi jauh dari kata baik.
Sebenarnya tadi Minho juga sempat ragu bahwa itu bukan Hyokyung. Tapi, kalung yang terpampang indah di leher wanita itu menguatkan keyakinan Minho. Sangat jelas bahwa kalung itu adalah kalung pemberian Minho pada Hyokyung dulu.
"Sama-sama. Kau... selalu di sini?" tanya Minho gugup.
"Ah iya. Tapi terkadang aku juga berjualan di sekitar area klinik dan sekolah-sekolah"
Tepat ketika Minho telah membayar pesanannya dan juga Hyokyung sudah selesai memasukkannya ke dalam kantung plastik. Minho meraih tangan Hyokyung, menggenggamnya erat, membuat sang empu sedikit terkejut.
"T-tuan?"
"M-maaf, kau terkejut ya? Aku hanya ingin berkenalan"
Bohong, sudah jelas bahwa Minho sangat merindukan wanita itu sampai rasanya ia ingin memeluk wanita itu erat. Tapi ia tak bisa, ia harus berpura-pura menjadi orang lain untuk mencari tahu tentang Hyokyung.
Hyokyung tersenyum membalas genggaman tangan Minho,
"Ah begitu. Namaku Kyung, nama Tuan siapa?"Minho tersenyum singkat,
"Panggil saja aku Lee Know. Aku salah satu dokter yang sedang ditugaskan di klinik sana"Hyokyung tersenyum singkat. Ah, bahkan walaupun kondisinya seperti ini. Senyum Hyokyung masih terlihat sangat cantik di mata Minho.
"Namamu lucu. Aku panggil Dokter Lee saja ya?"
Belum sempat Minho menjawab, wanita itu sudah buru-buru meraih tongkatnya dan berdiri.
"Maaf, aku harus segera pergi. Terima kasih atas kebaikanmu, semoga kita bisa berjumpa lagi. Permisi"
Hyokyung berlalu dari hadapan Minho dengan menapak-napakkan tongkatnya. Dan Minho hanya bisa menatap kepergian wanita itu dengan tatapan nanar.
Namun sedetik kemudian, Minho segera merogoh sakunya dan men-dial salah satu nomor di sana.
"Jihyo-noona?"
"Aku ada di taman dekat klinik. Aku punya beberapa kue dan makanan. Datanglah ke sini bersama Niel-hyung dan bagikan ini kepada orang-orang di klinik"

KAMU SEDANG MEMBACA
IN YOUR EYES [Lee Know]
RomanceHidup tanpa kedua mataku nyatanya lebih baik daripada harus hidup tanpamu