Hyokyung harus berlarian keluar rumah di pagi hari lantaran suara klakson motor yang terus-menerus dibunyikan itu. Siapa lagi pelakunya kalau bukan tetangga sebelah rumah sekaligus sahabat menyebalkannya, Minho.
Hyokyung memakai sepatunya dengan tergesa lantas menghampiri lelaki itu yang masih setia duduk di atas motor besarnya. Padahal kelasnya baru dimulai satu jam lagi, tapi manusia menyebalkan ini malah sudah stand by di depan rumahnya semenjak setengah jam yang lalu.
Melihat Hyokyung yang sudah ada di hadapannya, lelaki itu lantas menyodorkan helm kepadanya, "Cepat naik!"
Hyokyung meraih helm itu dan naik ke atas motor itu tanpa banyak bicara. Atmosfer di antara keduanya masih belum mencair juga. Pada kesempatan ini Hyokyung memilih membuka ponselnya untuk mengabari Eunwoo jika mereka tak jadi berangkat bersama.
Sejujurnya, ia masih tak menyangka Minho benar-benar menjemputnya pagi-pagi, maka dari itu ia memilih tak mengabari Eunwoo tadi malam. Jaga-jaga kalau ternyata Minho tak menjemputnya, tapi sepertinya lelaki itu menjaga ucapannya. Padahal yang Hyokyung tahu, di hari Jumat seperti ini, kelas Minho dimulai pukul satu siang.
Hyokyung mulai mengetikkan sesuatu di ponselnya,
Kyung~ (Me) KakEunwoo? Maaf aku tidakjadiberangkatbersamakakak Temankumenjemputkukak
KakEunwoo^^ Dijemput Minho ya? Tidakapa-apa, lain kali kita berangkatbersama😊
Hyokyung lagi-lagi menghela napas, gara-gara Minho ia jadi tak enak sendiri pada Eunwoo. Dan tepat ketika ia akan menasukkan ponselnya ke dalam saku. Minho secera tiba-tiba mempercepat laju motornya mengakibatkan Hyokyung refleks memeluk pinggang lelaki itu dengan satu tangannya yang masih bebas.
"Jangan main ponsel! Kalau jatuh bagaimana?" ucap Minho ketus.
Hening, Hyokyung memilih untuk diam tak menjawab daripada harus mengundang perdebatan di pagi ini. Padahal, kalau Minho tidak secara tiba-tiba tancap gas, tidak mungkin ada kemungkinan dia bisa terjatuh kan?
Hingga keduanya sampai di depan gedung fakultas Hyokyung pun, mereka masih saling mendiami. Hyokyung kemudian turun dan menyerahkan helm yang dipakainya pada Minho.
"Nanti selesai kelas jam berapa?"
"Jam dua siang"
"Tunggu aku, aku selesai jam empat"
Hyokyung seketika membulatkan bola matanya, yang benar saja? Ia disuruh menunggu Minho selama dua jam? Gila!
"Minho, tapi-"
"Tidak ada tapi-tapian. Oh iya, jangan lupakan janjimu tentang Tzuyu"
Setelahnya lelaki itu menepuk kepalanya sekilas dan melajukan motornya meninggalkan Hyokyung yang menatapnya kesal.
"Kak Hyokyung?"
Hyokyung menoleh ke sumber suara, 'Bingo!'
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.