Hyokyung melangkahkan kakinya secepat mungkin menuju gedung fakultas kedokteran. Minho bilang praktikumnya akan selesai jam tiga, itu artinya lima menit lagi. Hyokyung terus menunggu di depan kursi laboratorium anatomi hingga akhirnya yang ditunggu pun memunculkan batang hidungnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Senyuman lebar terpatri di wajah Minho ketika melihat Hyokyung sedang menunggunya, berbeda dengan Hyokyung yang justru memancarkan raut wajah tak bersahabat.
Minho menghampiri wanita itu dan mengacak surainya singkat, "Astaga, tumben sekali kau menjemputku seperti ini. Rindu ya?"
Mendengarnya, Hyokyung sontak saja mendengus singkat dan langsung menarik tangan Minho di kepalanya sembari merematnya kasar.
"Aww! Sakit, Kyung!"
"Temui aku di luar gedung setelah kau selesai dengan urusanmu!"
Setelahnya, Hyokyung beranjak pergi meninggalkan Minho yang menatapnya bingung.
Lima belas menit kemudian, setelah menemui asisten laboratorium dan menyelesaikan urusan praktikumnya, Minho secepat mungkin berlari keluar dari gedung fakultasnya. Manik matanya menelisik keberadaan Hyokyung. Tak butuh waktu lama, Minho segera menemukan bahu sempit itu dari kejauhan.
Minho segera menghampiri Hyokyung dan merangkul wanita itu, "Maaf membuatmu menunggu, ayo pulang"
Lagi, Hyokyung melepaskan rangkulan Minho dan malah menarik lengan lelaki itu entah kemana.
"Kyung, ini bukan arah tempat parkir motor"
"Diam!"
Mereka sampai di belakang gedung fakultas yang lumayan sepi, Hyokyung segera melepaskan tangan Minho kasar.
"Aku sudah bilang berapa kali! Jangan sakiti Tzuyu!" seru Hyokyung tidak sabaran.
"Tunggu, maksudmu apa?"
"Berhenti berpura-pura tidak tahu Minho! Kau menolak Tzuyu kan? Aku tidak habis pikir dengan kelakuanmu! Kenapa kau selalu bermain-main dengan wanita!?"
Ah, Minho menangkap arah pembicaraan ini, "Dengar, dari awal aku tidak pernah memberi harapan. Aku hanya ingin berteman"
Hyokyung mengepalkan tangannya dan menunjuk Minho tepat di wajah, "Kau..."
'Plakk'
Satu tamparan keras mendarat di pipi Minho, "Kau keterlaluan!" teriak Hyokyung.
Minho meringis memegangi pipi kirinya, lelaki itu masih diam tak ingin menjawab Hyokyung.
"Dengar Lee Minho, persetan dengan semua wanita gatal yang kau kencani dulu, aku tak peduli. Tapi dari awal aku sudah bilang, jangan sakiti Tzuyu! Dia berbeda Minho, dia tulus dan berhati lembut!"