"Minum ini!"
Hyokyung menyodorkan obat dan juga air mineral yang ia dapat di kotak obat kepada Minho yang kini tengah berbaring di ranjang.
Minho menelan salivanya gugup, masalahnya tadi kan dia hanya pura-pura sakit perut dan sekarang Hyokyung malah benar-benar menyerahkan obat pereda sakit perut kepadanya. Akhirnya dengan berat hati Minho menerima obat itu dan meminumnya. Masa bodoh, pikir Minho, lagipula hanya satu kali.
"Istirahatlah, aku mau pulang"
Baru saja Hyokyung akan berbalik badan dan meninggalkan kamar Minho, namun lelaki itu lebih dulu menahan pergelangan tangannya dengan wajah yang dibuat memelas.
"Kenapa buru-buru pulang? Lagipula rumah kita bersebelahan"
"Ya agar kau bisa istirahat bodoh!"
"Temani aku dulu sampai tertidur"
Hyokyung kemudian menghela napas panjang,
"Kapan kau akan dewasa?"Lalu setelahnya ia memilih menurut dan turut naik ke ranjang Minho dan duduk di sebelah lelaki itu.
"Sudah, tidur sana!"
Minho menurut dan mulai mencari posisi yang nyaman, kemudian lelaki itu berbalik dan menatap Hyokyung dari samping yang sedang memainkan ponselnya.
"Kyung?"
"Hm?"
"Kenapa kau malah pergi dengan bedebah itu? Tadi ku ajak kau bilang tidak mau" protes Minho.
"Ya kau pikir saja sendiri, masa aku harus menontonimu berkencan? Lagipula ini juga karenamu!"
Alis Minho mengkerut, karenanya?
"Maksudmu?""Kau pikir aku tidak tahu? Kau memasukkan kontak Kak Eunwoo ke kotak spam, dia pagi-pagi datang ke rumah karena mengira aku marah kepadanya, jadi aku menyetujui ajakannya untuk menebus rasa bersalah!"
Minho mengerucutkan bibirnya mendengar penuturan Hyokyung, tidak menyangka kalau dengan memasukkan nomor Eunwoo ke kotak spam akan memunculkan masalah baru. Ia juga tak mengira kalau Eunwoo akan bertindak sejauh itu hanya untuk Hyokyung.
'Aku harus bicara dengan bedebah itu!' batin Minho.
======
"Kyung kau berangkat dengan Minho kan?"
Hyokyung mengangguk menjawab pertanyaan ibunya yang saat ini sedang menyiapkan sarapan. Ya, ibu dan ayahnya baru pulang kemarin malam dari Eropa. Untuk apa? Bisnis tentu saja.
"Suruh dia sarapan di sini. Kudengar dari ibunya, mereka belum pulang"
Hyokyung meraih ponselnya untuk menghubungi Minho, namun suara berisik dari depan mengalihkan atensinya.
"Kyung!!!"
Dan setelahnya ia melihat Minho yang asal masuk dengan wajah cerahnya tanpa mengetuk pintu. Lelaki itu sontak membolakan matanya ketika melihat ibu Hyokyung yang juga ada di sana.
"E-eh eomma Nam, hehe. M-maaf tadi Minho-"
"Ya Tuhan, anak lelaki eomma. Eomma rindu sekali"
Wanita yang dipanggil eomma Nam oleh Minho itu buru-buru memeluk Minho sebelum Minho menyelesaikan ucapannya.
"Ekhem, kemarin eomma tidak menyambut Kyung seperti itu, sepertinya" sindir Hyokyung.
"Ih, Kyung kau kan sudah sering menghubungi eomma dan appa"
Hyokyung memutar bola matanya malas,
"Ayo segera sarapan, appa mana?"Baru saja Hyokyung menanyakan keberadaan ayahnya, lelaki itu sudah lebih dulu berjalan ke arah mereka dengan senyuman cerah.

KAMU SEDANG MEMBACA
IN YOUR EYES [Lee Know]
RomanceHidup tanpa kedua mataku nyatanya lebih baik daripada harus hidup tanpamu