24| Ambition

483 40 5
                                    


HAPPY READING!!!

___________


TG’s Building, Manhattan-New York, USA.
8

.40 AM

“Selamat pagi, Mr. Grueddy dan Ms. Widianto.” Sapa resepsionis saat kedua insan itu berada di hadapannya.
“Selamat pagi, Mr. Kendrick.” Balas Mawar dengan senyuman yang ramah.

Theo memalingkan kepalanya kepada Mawar yang berada di sampingnya. Ia menajamkan pengelihatannya, tangannya sudah gatal sedari tadi ingin merengkuh pinggang kecil itu. Ia mengepalkan tangannya kemudian mengalihkan tatapannya kembali dan berjalan memasukki lift.

“Ada apa?” Tanya Mawar ketika pintu lift tertutup

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Ada apa?” Tanya Mawar ketika pintu lift tertutup.

“Kau terlihat mempesona.” Balas Theo datar tanpa memperhatikan raut wajah Mawar.

Mawar mengatupkan bibirnya rapat-rapat. Sialan! Mengapa jantungnya terasa dipacu dengan cepat seperti ini? Tubuhnya seakan merespon segala perbuatan Theo pada dirinya. Walaupun Mawar tahu Theo adalah lelaki dominan dari semua lelaki di dunia ini.

Mawar mengibaskan rambut panjangnya yang membuat Theo semakin mengepalkan kedua tangannya ketika melihat leher jenjang putih bersih itu.

“Jarang sekali kau memujiku.” Balas Mawar dengan ketus seolah ia tidak bereaksi apa-apa terhadap yang Theo ucapkan.

Theo mengangkat salah satu alisnya, “Well, hanya kali ini saja.” Balasnya.

Mawar menatap pria itu lagi kemudian menghela napasnya. Ya, perasaan gugup dan canggung yang sedari tadi ia tutupi ternyata tidak berarti apa-apa di hadapan pria ini.

“Lebih baik….”

Theo secara tiba-tiba menarik pinggang wanita itu sehingga membentur dada bidangnya. Aroma strawberry yang menyeruak keluar dari rambut Mawar membuat Theo semakin mendekatkan dirinya pada wanita itu.

“Lebih baik seperti ini. Kau terlihat lebih mempesona.” Bisik Theo di depan wajah Mawar yang hanya beberapa senti saja.

Mawar memalingkan pandangannya ketika ia tidak bisa mengontrol degup jantungnya yang semakin menggila.

“Pergilah!” Mawar mendorong tubuh atasannya yang sama sekali tidak bergeming itu.

Ting!

Pintu lift terbuka ketika keduanya masih sibuk dengan pikiran masing-masing. Theo mengeringai, ingin sekali ia mencium wanitanya ini jika pintu lift sialan itu tidak terbuka.

“Lain kali kontrol detak jantungmu saat berada di dekatku, Sweetheart.” Bisik Theo yang seketika membuat Mawar semakin lemas.

Apa? Sweetheart katanya?

The Bad Boy STUCK With A Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang