The Bad Boy STUCK With A Girl

9| Always Beside You Forever

Theo dan Mawar updatee!!!

Song: Blackbear - Me & Ur Ghost

HAPPY READING!!!!

__________

Mawar berjalan lesu di trotoar dekat gedung-gedung pencakar langit di kota Manhattan. Perasaannya kali ini sangat kesal, sedih, dan tidak tahu harus melakukan apa. Ini dia sudah menjadi pengangguran sekarang. Walaupun ada satu cara agar dirinya mendapatkan pekerjaan dan bisa kembali memberikan uang kepada Bundanya yang berada di Indonesia.

Tetapi tetap saja ia tidak berpengalaman dalam hal seperti itu. Di samping itu, orang yang memberikan tawaran adalah seorang pria yang sangat membuatnya kesal setengah mati. Bayangkan saja betapa arogan dan berkuasanya pria itu sudah membuat kepala Mawar pecah.

Jika saja yang memberikan tawaran itu bukan seorang Theo Grueddy, Ia akan dengan senang hati dan berterima kasih untuk menyetujui tawaran tersebut.

Mawar mengambil ponselnya yang berada di dalam tas. Ini sudah larut malam dan Mawar melupakan sahabatnya yang mungkin saja sedang khawatir dan mencari dirinya. Ia kemudian mengetikkan beberapa pesan untuk Aletta agar tidak perlu khawatir dengan keadaannya.

“Untuk apa anak ini meneleponku?” Gumam Mawar saat melihat layar ponselnya yang terdapat panggilan masuk dari Aletta.

“Kena-”

“Kamu dimana?!” Serbu Aletta yang memotong ucapan Mawar.

“Aku akan terlambat pulang.” Ucap Mawar dengan suara pelannya.

“Kenapa?”

Sejenak Mawar terdiam. “Ingin menenangkan diri dulu,” ucap Mawar mencari alasan.

“Lebay.” Gerutu Aletta.

“Aku dengar, ya.”

“Cepat pulang! Aku khawatir sama kamu.” Pesan Aletta.

“Iya-iya, cerewet.” Jawab Mawar yang kemudian mematikan sambungan telepon tersebut dengan sepihak.

Mawar menghembuskan napasnya, lebih baik ia bersenang-senang untuk hari ini dan melupakan apa yang telah terjadi tadi.

Mawar melangkahkan kakinya ke dalam bar yang tidak terlalu ramai dan tidak terlalu mencolok di kota Manhattan ini. Ya, hitung-hitung dirinya sangat merindukan sosok pribadinya dulu yang penuh adrenalin dan pembuat onar.

Sesampainya di bar tersebut Mawar kemudian beralih ke sebuah meja dan memesan beberapa alkohol yang tidak terlalu memabukkan. Dirinya pun harus bisa pulang setelah ini. Ya, bukankah ia sudah berpengalaman dengan sebuah alkohol dan sejenisnya? Jadi, ia tidak perlu khawatir.

Dirinya langsung di sambut oleh dentuman suara keras juga lautan manusia yang tengah tenggelam di dunianya ini. Seketika ia ditarik ke masa lalunya, pernah sekali dirinya dan Ares mengunjungi bar setelah berumur delapan belas tahun.

Mawar menggelengkan kepalanya, mencoba mengenyahkan pria yang sangat membuatnya benci juga rindu dalam satu waktu.

“Wine, satu.” Pinta Mawar yang langsung dianggukan oleh bartender tersebut.