Chapter 15. Sebuah misteri

68 10 0
                                    

TOK! TOK! TOK!

Pintu diketuk oleh seseorang dengan keras. Buru-buru Shion membukanya dengan cepat.

"I-iya, tunggu sebentar!"

Shion pun membuka pintu itu.

KRIIIEEET!

Muncul di balik pintu tersebut, seorang laki-laki berambut merah dengan kedua mata hijau emerald. Ia memakai pakaian kasual. Memakai jaket berwarna coklat dengan ada tudungnya. Tampak baju kaos berwarna merah di balik jaket cokelat tersebut. Dipadu dengan bawahannya yaitu celana jeans yang berwarna biru langit. Dilengkapi dengan sepatu kets berwarna senada dengan bawahannya.

Sesaat Shion terpana melihat seseorang yang berdiri di depan matanya ini. Ia nyaris tidak percaya.

"Ka-kamu ..."

"Apa kabar, Shion?" kata laki-laki berambut merah tersebut dengan senyuman yang menawan."Kamu tahu di mana Namikaze Naruto berada sekarang?"

.

.

.

Disclaimer

Naruto : Masashi Kishimoto

Penjaga Hati Dari Masa Depan

By Hikari Syarahmia

Minggu, 31 Mei 2015

.

.

.

Chapter 15: Sebuah misteri

.

.

.

KONOHA CITY, 2014 YEAR, 15.30 P.M

Terlihat Menma sedang berjalan dengan Pain. Mereka berdua berjalan di lorong sebuah apartemen yang hening dan sunyi.

Menma berjalan dengan lambat. Kepala sedikit tertunduk. Ia memikirkan tentang apa yang dikatakan Sasuke saat istirahat siang beberapa hari yang lalu.

("Sepertinya banyak misteri yang telah terjadi di tahun 2014. Telah terjadi kekacauan waktu.")

Kekacauan waktu? Kekacauan waktu? Kekacauan waktu?

Seakan-akan kalimat "kekacauan waktu" tersebut terngiang-ngiang dan menggema di telinga Menma. Kekacauan waktu? Apa maksudnya?

Menma tidak habis pikir tentang apa yang terjadi. Misteri apa yang dikatakan Sasuke itu dan seseorang yang mengincar Blue Crystal Ball yang bersemayam dalam tubuhnya dan tubuh Naruko.

Lalu tentang anjing raksasa yang menyerangnya waktu itu.

Benar-benar misteri yang menarik. Sepertinya ada teknologi canggih yang telah berkembang di tahun 2014 ini. Pasti ada ilmuwan yang jenius sedang mencari keberadaan tanda-tanda rahasia masa depan.

Begitulah yang dikatakan Sasuke. Membuat Menma benar-benar mengerti.

"Naru-chan, kau kenapa?"

Lamunan Menma buyar seketika saat Pain menyapanya.

"Ng, tidak ada apa-apa kok, Pain," jawab Menma menyengir lebar sambil mengangkat kedua tangannya sejajar dengan bahunya.

Pain mengangkat salah satu alisnya.

"Apa benar?"

"Iya."

Menma mengangguk cepat.

Penjaga Hati Dari Masa DepanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang