Chapter 7. Menemukan Hinata

120 13 0
                                    

Chapter sebelumnya:

Naruto memukul kepalanya sendiri. Sehingga para pejalan kaki sweatdrop melihatnya dan mengira Naruto adalah orang gila.

'Aku harus menemui si Teme untuk meminta kembali Time Broce-ku!'

Tanpa pikir panjang lagi, Naruto segera pergi menemui Sasuke untuk meminta kembali Time Broce yang sempat ia kasih tadi siang itu.

.

.

.

DISCLAIMER: MASASHI KISHIMOTO

NARUTO SHIPPUDEN

PAIRING: NARUHINA

GENRE: ROMANCE/SCIFI/HUMOR/MYSTERI/ADVENTURE

RATING: T

SELASA, 7 OKTOBER 2014

WARNING: OOC, TYPO, AU, NOT CANON, HUMOR GARING, DAN MAAFKAN BILA CERITA INI AKAN SEMAKIN BERAT.

NOTE: CERITANYA MENJADI MISTERI DAN BANYAK HAL-HAL YANG TIDAK DIDUGA AKAN SEGERA DIUNGKAPKAN MENGENAI MASA LALU DAN MASA DEPAN. ADA APA DI BALIK SEMUA INI?

.

.

.

PENJAGA HATI DARI MASA DEPAN

CHAPTER 7: MENEMUKAN HINATA

.

.

.

SOUNDTRACK THIS STORY

BELIEVE BY ARASHI

.

.

.

Naruto kelihatan tergesa-gesa berlari menyusuri trotoar di tengah kota Konoha yang mulai agak sepi. Hanya satu persatu orang yang lewat di trotoar tersebut. Lalu sedikit berisik oleh suara-suara kendaraan yang sibuk lalu lalang di tempat itu. Malam pun semakin larut. Karena hari sudah menunjukkan pukul 11 malam.

Di ujung trotoar, tepatnya sebuah pembatas semen yang memagari tanaman-tanaman bonsai yang ditanam di sisi depan sebuah gedung, mata saffir biru Naruto menangkap seseorang yang sangat familiar. Seseorang tersebut sedang duduk di atas pembatas semen yang memagari tanaman-tanaman bonsai tersebut.

"He... itukan?" kata Naruto menyadari kalau itu adalah temannya yang berambut orange dan kedua telinganya yang dipenuhi oleh tindikan. Naruto pun berlari-lari kecil menghampiri temannya itu.

"Pain."

Seseorang yang sedang menundukkan kepala dalam posisi duduk agak melebarkan kedua kakinya yang menekuk. Lalu posisi tangan yang diletakkan di atas lutut. Lalu ia mendongakkan kepalanya ketika namanya dipanggil.

"Na-Naru-chan?"

Tampak Naruto berdiri di dekatnya dengan menampilkan senyum yang manis.

"Hai, Pain. Kenapa kau malah duduk di sini malam-malam begini?" tanya Naruto heran.

Pain menatap Naruto dengan erat. Seketika kedua matanya berubah menjadi mata yang berkaca-kaca. Sehingga membuat kening Naruto berkerut.

"Pain, kau kenapa?"

Mata Pain semakin berkaca-kaca. Seketika terjadilah ledakan suara yang memekakkan telinga.

"WUUUEEEH, NARU-CHAAAAAN!"

Penjaga Hati Dari Masa DepanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang