Chapter 7

1K 103 13
                                    

Ohm tersenyum saat Fluke marah-marah padanya sambil mengganti perban pada lengan bawahnya. Pria kecil itu semakin terlihat manis di matanya. Dengan cekatan, Fluke mengobati luka gores akibat seng yang jatuh pada saat ia menerobos api menyelamatkan salah seorang pekerjanya.

"Syukurlah lukanya tidak infeksi. Phi benar-benar harus tahu diri. Aku tahu menyelamatkan seseorang itu penting. Tapi Phi juga harus memikirkan kesalamatan Phi sendiri."

"Noo."

Fluke mendongakkan kepalanya. Wajahnya memerah seketika melihat senyuman lembut yang terpatri di wajah pasangannya.

Jantung bodoh. Tenanglah sedikit. maki Fluke pada dirinya sendiri

"Ph... P'Ohm ingin sarapan apa? Aku akan memasaknya."

"Apapun, asal Noo yang memasaknya."

Fluke berharap ia bisa menenggelamkan diri saat itu juga, dimana pun tidak masalah. Darahnya seolah naik ke atas kepalanya, mendidih, membuat wajahnya panas. Ia belum terbiasa dengan panggilan manis dari Ohm.

"Sup tahu bening dengan telur dadar?"

Ohm mengangguk, lalu berjalan mengikuti Fluke ke dapur.

"Kenapa P'Ohm kemari?"

"Aku ingin melihatmu memasak."

Fluke diam melihat Ohm.

"Phi terbentur saat masuk ke dalam api?"

"Kau ingin itu terjadi?"

Fluke menggeleng, "Bukan begitu. Tapi... sikap P'Ohm.. aneh."

Ohm tertawa kecil, lalu menarik pinggang Fluke hingga jarak mereka sangat dekat. Fluke hanya bisa memohon agar jantungnya tidak kembali berulah, tapi itu sia-sia. Wajah mereka bahkan hanya berselisih beberapa senti saja.

"Aku sangat bosan jika tidak bekerja. Kalau aku bekerja, ayah tidak akan berhenti menceramahiku untukn istirahat. Lagipula melihat istriku memasak bukan hal yang aneh bukan?"

"... aku.. mau memasak.. iya memasak."

Fluke segera mendorong Ohm menjauh. Ia berusaha menyibukkan diri, sementara Ohm tersenyum mendapati tingkah Fluke yang menurutnya sangat manis. Ia terus melihat betapa cekatannya Fluke dalam memasak hingga sesuatu tertangkap matanya. Kalungnya yang ia pasangi cincin itu, masih bertengger di leher Fluke.

"Orang yang memberimu cincin itu... kau masih berhubungan dengannya?" tanya Ohm tiba-tiba

Gerakan Fluke terhenti. Apakah Ohm menanyakan tentang Karin? Berhubungan dengannya?

Fluke menggelengkan kepalanya, lalu melanjutkan acaranya memasaknya.

"Umm.. kau tidak bekerja hari ini?" tanya Ohm tak enak hati, berpikir bahwa Fluke tak ingin mengungkit kisah tentang mantan kekasihnya.

"Aku berganti shift dengan temanku. Jadi aku off untuk shift hari ini."

"Hm.. Kau tidak berniat berhenti bekerja di kafe kecil itu?"

"Tidak. Setidaknya aku bisa mengisi waktuku saat P'Ohm bekerja. Apakah P'Ohm keberatan dengan pekerjaanku?"

"Bukan begitu. Hanya saja, aku bisa mencukupi kebutuhanmu. Kau tidak harus bekerja. Ibu pernah bertanya padaku tentang hal itu."

Fluke tertawa, "Aku hanya mengisi waktu luangku. Aku akan menjelaskan pada ibu lain waktu saat bertemu dengannya."

"Kau tahu ibu sangat menyayangimu. Ia tidak pernah menyukai Ploy."

"..."

"Hey Fluke."

"Hm?"

"Bagaimana kalau kita sudahi saja drama pasangan hidup ini?"

FatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang