Fluke masuk ke gedung besar tempat Ohm bekerja. ini pertama kalinya ia menapakkan kakinya ke tempat itu. Tangannya memegang sebuah kotak bekal, berjalan menuju resepsionis yang sedang bekerja.
"Maaf. Apakah saya bisa bertemu Khun Thitiwat?" tanya Fluke sopan
Salah seorang resepsionis tersenyum, "Maaf, apakah anda sudah membuat janji temu?"
"Belum."
"Maaf, tuan. Jika tidak membuat janji temu, saya tidak bisa membantu, karena Khun Thitiwat juga sedang berbicara dengan tamunya saat ini."
Fluke kembali melihat ponselnya. Ia sudah menelepon Ohm berkali-kali, tetapi Ohm tidak mengangkatnya. Tujuannya hanyalah mengantarkan bekal makan siang Ohm. Ternyata Ohm sedang sibuk. Tidak heran teleponnya diacuhkan. Biasanya, Ohm akan selalu menjawabnya ataupun menelepon kembali jika ia senggang.
"Bisakah memberitahunya sebentar kalau Fluke menitipkan ini?" tanya Fluke lagi
Resepsionis itu melihat temannya bingung, tidak yakin apakah ia boleh menerimanya atau tidak.
"Maaf tuan. Tapi.."
"Nong Fluke?"
Para resepsionis melakukan wai pada pria yang baru saja tiba, membuat Fluke membalikkan tubuhnya saat namanya dipanggil.
"P'News.." Fluke tersenyum, lalu melakukan wai sekilas
"Sedang apa?" tanya News
"Aku ingin mengantarkan makanan pada P'Ohm. Tapi sepertinya ia sedang sibuk."
News melihat pada dua orang resepsionis yang terlihat bingung dengan sekretaris CEO mereka dengan pria mungil yang baru saja mereka lihat.
"Lain kali, jika Khun Natouch ini ingin bertemu Khun Thitiwat, langsung arahkan ia ke kantor." Ucap News tegas
"Maaf, tapi.. Khun Thitiwat sedang ada tamu."
News mengernyitkan alisnya, membuka catatan kecil yang selalu ia bawa.
"Seharusnya ia tidak ada jadwal." Gumam News, "Nong, ikut saja aku ke atas."
News berjalan mendahului, membuat Fluke kebingungan dan segera pamit pada dua resepsionis yang melihatnya heran.
"Dia manis sekali." Ucap salah satunya, "Dia memanggil Khun Thitiwat P'Ohm. Kira-kira siapa dia?"
"Benar. Khun News juga kelihatannya sangat respek padanya. Ah... Bodoh. Kenapa tidak memberitahu Khun News kalau Khun Thitiwat sedang bersama Nona Ploy? Kau kan tahu Khun Thitiwat dulu selalu melarang siapapun masuk jika Nona Ploy ada di kantornya!"
...
Fluke melihat sekeliling, kagum dengan suasana di gedung Ritprasert Corp. News tersenyum melihat pria kecil di sampingnya.
"Mengantarkan makan siang?"
Fluke mengangguk, "P'Ohm meninggalkannya di rumah."
"Maaf, mungkin karyawan di bawah tidak mengenalmu, jadi mereka tidak membiarkanmu masuk."
Fluke menggeleng cepat, "Tak apa, P'News. Tapi apa aku tidak mengganggu? Mereka mengatakan kalau P'Ohm sedang ada tamu."
"Dia tidak ada tamu di jadwalku. Mungkin mereka mengatakannya agar kau tidak memaksa. Terkadang memang ada klien yang agak sulit diminta kerjasama dan memaksa bertemu."
Fluke mengangguk paham. Mereka keluar dari lift dan News meletakkan barang-barangnya di atas meja kerjanya, lalu mengarahkan Fluke untuk mengikutinya. Pintu terbuka saat mereka baru berjalan beberapa langkah, memperlihatkan seorang yang gadis yang tak asing bagi News. News membeku. Ia tahu siapa gadis itu. Sedangkan Fluke bersikap biasa. Sama sekali tidak mengetahui apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fated
FanfictionFluke hanya ingin membalas jasa pada kedua orang tua yang sudah mengadopsinya, pada orang tua kekasihnya yang telah bersama Tuhan. haruskah ia mengorbankan dirinya? Ohm lelah dengan paksaan kedua orang tuanya untuk menikah. ia masih sangat mencintai...