Jika memang engkau benar-benar takdirku, baiklah, aku akan menerima ini semua. Karna apa yang Allah tetapkan, itu yang terbaik.
~ Imamku Badboy ~
****🍁Happy Reading🍁
Hari ini, adalah hari dimana pembelajaran baru akan dimulai. Setelah sekian lamanya libur, akhirnya hari ini bisa masuk kembali. Banyak siswa-siswi yang berlalu-lalang kesana kemari. Ada yang bermain basket, ada yang sekedar ngobrol, ada juga yang berlari kesana-kemari.
Berbeda dengan lainnya, Ayra, si gadis polos yang sedang berjalan di koridor kelas 11 membawa tumpukan buku paket yang sangat banyak, berjalan tertatih-tatih, pasalnya, banyak tangga di SMA Negeri Nusantara ini. Saat sedang kesusahan berjalan, tiba-tiba sebuah bola basket melayang tepat di ubun-ubunnya dan itu membuatnya hilang keseimbangan, akhirnya, dia terjatuh di tanah, buku yang dia bawa tadi berhamburan ke tanah."Aww ..." Ayra meringgis kesakitan, karna tak tahan dengan peningnya pusing, tiba-tiba kesadarannya hilang.
Banyak siswa-siswi yang langsung mengerumuni Ayra, tiba-tiba dua buah tangan kekar mengangkat tubuh mungil Ayra dan membawanya menuju UKS. Disitulah teriakan histeris para siswi terdengar sangat ricuh. Kalian tau kenapa? Karna, yang mengangkat Ayra adalah Fathan Daniyal Danindra! Seorang most wanted-nya SMANTARA.
Bodo amat dengan teriakan para siswi, Fathan dengan sedikit barlari menuju UKS. Raut wajah panik terpancar dengan jelas. Saat tiba di UKS, dia langsung meletakan Ayra di ranjang dia bingung harus melakukan apa. Kebetulan petugas PMR tidak ada, jadi mau tak mau, Fathan harus mengurusi Ayra dengan tangan mulusnya itu. Saat Fathan tengah menyodorkan minyak ke hidung Ayra, tiba-tiba pintu UKS terbuka lebar dan menampakan gadis mungil berkerudung syar'i seperti Ayra, dia langsung berlari mendekat.
"YA ALLAH, AYRA! KAMU KENAPA?" karna teriakannya sangat keras, Fathan spontan menutup telinganya.
"Ck, gak usah teriak!" sewot Fathan.
"OH! JADI KAKAK, YANG UDAH BUAT SAHABAT DIFA JADI KAYAK GINI!" dia adalah sahabat Ayra, namanya Adifa Daania Khanza. Dia memiliki tubuh mungil seperti Ayra, namun, untuk urusan tinggi, masih tinggian Ayra. Dia juga memakai krudung syar'i seperti Ayra.
"Bawel! Dia kena bola," ujar Fathan malas.
"Urusin, tuh, sahabat, Lo!" Fathan berlalu meninggalkan Difa yang terbenggong.
"Loh-loh? Berani berbuat, kok, gak berani bertanggung jawab! Dasar cupu!" umpat Difa, dia memang gadis yang tak bisa memendam apapun. Jika dia kesal atau bahagia, dia akan menunjukannya. Meninggalkan rasa kesalnya kepada Fathan, kini Difa mulai menyodorkan minyak ke hidung Ayra, sesekali dia memijit pelipis Ayra agar rasa pusingnya sedikit berkurang.
Sudah setengah jam Ayra tak kunjung sadar, Difa yang panik langsung keluar dan mencari petugas PMR. Kebetulan Fathan lewat UKS, meskipun dia badboy, namun dia juga mempunyai rasa bersalah. Dia pun membuka sediki pintu UKS dan berlalu masuk.
Belum sadar? - batinnya
Fathan duduk dikursi yang tadi ditempati Difa, dia mengangkat kaki kananya dan menaikan ke kaki kiri dan tangan bersedekap di dada. Sekilas dia menatap wajah Ayra.
Cantik - batinnya
Dia mengusap wajahnya kasar, menunggu Ayra yang tak kunjunh sadar, membuat rasa kantuk menghinggapi dirinya, beberapa menit kemudian, dia terlelap, masih dengan posisi yang sama. Berbeda dengan Fathan, kini Ayra baru saja membuka matanya, yang dirasakan pertama kali adalah pusing yang menghantam kepalanya, dia pun memegangi kepalanya, sesekali meringis kesakitan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imamku Badboy [On Going]
Romance[FOLLOW SEBELUM BACA] {Insya Allaah update setiap hari!} [Spiritual-Romance] Dijodohkan? Mungkin sebagian besar orang akan menolak dengan keras. Apalagi disaat umur belum genap untuk membuat KTP. Namun, yang namanya takdir tidak bisa diubah apalagi...