09. Ayra, aku rapuh!

1.9K 194 111
                                    

Jangan lupa nonton videonya, ya. Kalo punya lagunya, silahkan pas baca ini lagunya diputar. Judulnya kamu dan segala kenangan. Selamat menyaksikan :)

Makna ikhlas yang sesungguhnya adalah, ketika kita mampu menerima perpisahaan dengan orang-orang yang kita sayang tanpa ada tangis kesedihan.

~Imamku Badboy~
*****



🍁Happy Reading🍁



Jam dinding berdetak menunjukan pukul 02:00 dini hari. Jalanan sudah mulai sepi, malam kian larut. Namun, Fathan belum bangkit dari tempatnya. Ada luka yang begitu meyayat hatinya. Akankah ini akhir dari kisah indah yang akan ia rangkai bersama Ayra?

Mengapa rasanya sakit? Padahal hati menolak untuk mengatakan cinta. Mulut bisa saja bilang tidak, namun hati, tidak bisa berbohong.

Fathan menangis dalam diam, baru kali ini dia ditampar oleh takdir, ditolak oleh semesta dan dikucilkan oleh semuanya. Dia sadar, bahwa kesalahannya ini tak bisa dimaafkan. Tapi dia juga yakin, bahwa Ayra akan memaafkannya. Sebegitu percaya dirinya Fathan?

Fathan menghapus air matanya, kemudian bangkit dari duduk. "Ayra! Tunggu aku, ya!"
Fathan pun meninggalkan pelataran tempat penuh maksiat itu.

Satu jam kemudian, dia sudah sampai dirumahnya. Dia langsung masuk begitu saja. Namun, dia berhenti tepat setelah dia menutup pintu. Fikirannyapun bercabang, memori otaknya seakan memutar semua hal tentang Ayra, hingga air matanya jatuh kembali. Namun, kali ini lebih histeris daripada tadi.

Sebegitu rapuhnya, Fathan?

Flashback on

"Kak? Kalo ada masalah cerita ke Ayra, kalo Ayra bisa bantu, Insya Allah, bakal Ayra bantu."

"Please, Ra. Jangan baik ke Gue."

Ayra kaget, mengapa gaya bicara Fathan berubah seperti ini? Bukan kan kemaren menggunakan aku-kamu? Kenapa sekarang menjadi lo-gue? Rupanya Fathan benar-benar menepatin perjanjian itu.

"Kakak lupa? Aku ini sekarang istri, kakak. Jadi kalo ada apa-apa, kakak bisa berbagi ke aku. Walau aku gak bisa ngasih solusi, tapi seengaknya hati kakak lega. Jangan karna ucapa Ayra yang dulu itu, kakak jadi canggung. Ayra disini ada, karna tugas Ayra itu bantu kak Fathan."

"Tapi kita gak sebanding, Ra."

"Sstt ... jangan bilang kayak gitu."

"Ra? Bukankah perempuan yang baik hanya untuk laki-laki yang baik? Dan perempuan yang buruk untuk laki-laki yang buruk pula?"

"Iya itu, bener. Kak? Ayra masih belum baik, disini Ayra juga proses memperbaiki diri."

"Ra? Tapi, kamu itu perempuan yang baik, tak seharusnya kamu bersanding dengan aku, yang bahkan dibilang baik aja gak pantes."

"Kak!  Stop bilang kayak gitu! Kak? Tau engga, sih? Kalo perempuannya jauh lebih baik dari si laki-laki. Itu tandanya, Allah ingin si perempuan menuntun si laki-laki agar menjadi baik."

"Aku gak pantas buat kamu, Ra, aku gak pantas." Fathan terisak, Ayra langsung memeluknya dengan erat.

"Kak Fathan gak boleh ngomong kayak gitu. Kakak gak tau, kalo mengapa kita di jodohkan, sedangkan usai masih muda seperti ini?" Fathan menggeleng.

Imamku Badboy [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang