13. Tempat Pulang

1.5K 140 32
                                    

Kalo dulu elo selalu ada buat gue, sekarang giliran gue, yang harus selalu ada buat elo.

-Fathan Danial Danindra-
~Imamku Badboy~
****

🍁Happy Reading🍁

Hari ini Ayra sudah mulai masuk sekolah kembali. Jika dulu dia selalu menghindari Fathan, namun tidak untuk kali ini. Dia harus berangkat bersama sang imam sholatnya itu. Tak hanya berangkat sekolah saja, namun, saat disekolahpun Fathan selalu mengawasi Ayra. Dia terlalu takut jika sang gadis kecilnya itu terluka lagi.

Fathan sudah berjanji kepada dirinya sendiri, bahwa dia akan selalu melindungi Ayra. Kitaihat saja apakah Fathan bisa menepati janjinya tersebut, atau tidak.

"Kak, kayaknya Ayra turun disini aja, deh."

"Gak, gak boleh! Kamu turun di parkiran aja. Nantj kekelasnya aku antar. Gak ada penolakan!"

"Ish, kok gitu!"

"Ya harus gitu. Kamu baru sembuh, sayang. Akutu khawatir banget sama kamu. Udah gak usah takut, okey?"

"Kita masih sekolah, Kak. Tapi udah nikah, aku takut mereka ngira yang enggak-enggak. Apalagi Ayra ikut organisasi Rohis. Ayra takut, Kak."

"Gak papa. Nanti biar aku yang nanganin. Kamu gak perlu khawatir." memang, ya. Nikah sama Most wanted sekolah itu serasa terlindungi.

"Yaudah, deh."

Kini Fathan dan Ayra sudah tiba di Parkiran sekolah. Saat Fathan dan Ayra mulai keluar dari mobil, semua pasangan mata melihat kearah keduanya. Ayra yang takut hanya bisa mengigit bibir bawahnya. Fathan yang tau ketakutan Ayra langsung mengenggam erat tangannya.

"Udah gak papa. Gak usah dilihat dan didengerin apa kata mereka," ujar Fathan menyemangati Ayra. Ayra bersyukur mempunyai Fathan yang bisa melimdungi, menyemangati, dan selalu ada untuknya. Pret

Fathan dan Ayra mulai melangkahkan kakinya menelungsuri koridor kelas 11 yang sudah banyak orang, pasalnya lima menit lagi bel akan berbunyi, jadi tak heran jika siswa-siswi sudah banyak yang datang.

"Buset, itu Kak Fathan, kan? Eh serius gais itu Kak Fathan."

"Wuih, Kak Fathan punya doi baru."

"Eh, bukannya Kak Fathan pacarnya Kak Sarah?"

"Wuih, Fathan tipenya yang alim-alim."

"Dedeq poteq bang."

"Yah-yah, hancur sudah harapanku membina keluarga bersamanya."

"Eh, tapi yang cewe siapa? Kok kayak gak asing."

"Anjirrr! Itu si Ayra. Anak Rohis itu, loh."

"Eh, si Ayra sama Kak Fathan."

"Ayra keknya ngajak gelud Kak Sarah deh."

"Masa cewek alim pacaran, sih? Gak malu sama jilbabnya! Dasar munafik!"

"Iyuh, sok alim."

"Hijrah palsu."

"Munafik!"

Ayra pertama tak menanggapi, namun makin kesini omongan mereka makin ngelantur. Ayra yang sekuat tenaga menahan air mata hanya bisa mengeratkan genggamanya. Fathan yang geram terhadap cacian mereka langsung mengambil tindakan.

"BISA DIEM SEMUA GAK!"

"SEKALI LAGI KALIAN  NGOMONG, GUE PASTIIN BESOK KALIAN GAK NGINJEK TANAH DI SEKOLAHAN INI!"

Imamku Badboy [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang