Bagi orang yang sedang saling jatuh cinta, malam minggu adalah malam indah dengan waktu yang terasa begitu pendek. Namun bagi orang yang sedang patah hati, malam minggu bagai malam panjang yang entah kapan akan berlalu. Dan bagi orang yang sedang mencoba memenangkan hati seseorang, malam minggu adalah kesempatan yang disediakan untuk menjadi juara atau pecundang.
Kesempatan ini juga yang digunakan William malam ini. Berbalutkan kemeja hitam panjang yang sudah terlipat lengannya sampai di siku, celana panjang putih, sepatu kets putih, parfum maskulin yang pastinya siapapun yang di dekatnya akan tersihir oleh keharumannya, rambut yang ditata rapi ke belakang dan jam tangan Montblanc hitam kulit favoritnya, William terlihat sangat siap untuk bertanding malam ini.
Airin agak terkejut saat keluar dari pintu rumah kostnya karena di halaman terparkir Rubicon Hitam mewah dengan kaca jendela yang terbuka dan ada William yang duduk di depan kemudi. Biasanya William hanya menggunakan mobil Fortunernya kemana-mana. Airin bahkan tak tahu kalo William punya mobil mewah seperti ini, yang membuat Airin enggan untuk menaikinya karena minder. Dia mencoba melihat kembali penampilannya saat ini dari atas ke bawah di depan jendela kaca di depan rumah kostnya. Dress terusan polos warna krem dengan ikat pinggang coklat, sepatu kets, hand bag hitam dengan harga yang sudah di diskon murah, rambut yang dia jepit sedikit di bagian belakang dan make up ala kadarnya. Dia merasa tak pantas untuk berada dalam mobil mewah yang ada di halamannya itu.Saat membuka pintu mobil, hal pertama yang menghampiri pikiran Airin sebelum dia jatuh terpesona pada penampilan William, adalah keharuman parfum laki-laki itu. William memang selalu wangi, tapi parfum nya lain malam ini. Wanginya merangsang jiwa feminin Airin menjadi semakin jauh terpikat dan tak henti-hentinya untuk menghirup aromanya.
"Rapi banget. Mau kondangan?" Tanya Airin yang takut kalo William akan memergoki kekagumannya.
"Emang biasanya ngga rapi?"
"Coba aku ingat-ingat dulu... Tiga hari yang lalu, jam enam pagi..."
"Kamu emang paling bisa ya menjatuhkan harga diri orang." Potong William dengan jengkel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Until You Say It First
RomanceBerawal dari kesalahpahaman di sebuah toko DVD, Airin harus berhadapan dengan Boss yang rewel dan sering mengganggunya. William, laki-laki yang biasanya selalu dikejar-kejar wanita dimanapun dia berada, sekarang malah bertemu perempuan yang selalu...