"Hyung akan memberikan seluruh dunia demi kebahagiaan Kookie!"
.
.
.
Jimin mendorong pelan kursi roda Sheyla. Tidak ada percakapan diantara keduanya. Pikiran Jimin benar-benar kacau. Melihat dengan mata kepalanya sendiri adik kecilnya kesakitan seperti tadi membuat hatinya terenyuh. Rasa bersalah mulai menyelimuti dirinya. Jimin tetaplah Jimin. Dalam hati kecilnya ia masih tetap menyayangi Jungkook, masih ada rasa manusiawi didalam dirinya.
"Sebenarnya apa yang terjadi dengan Jungkook?". Akhirnya Jimin membuka mulutnya, mengawali pembicaraan dengan Sheyla.
"Tidak ada!" Jawab Sheyla singkat. Jimin segera menghentikan kursi roda Sheyla. Beralih kehadapan Sheyla dan menyamakan kedudukannya dengan Gadis itu. Jimin menatapnya dalam-dalam. Jimin tidak peduli kalau saat ini banyak orang lontang-lantung melewati mereka dan sesekali menatap mereka.
"Benarkah?"
"Kenapa bertanya seperti itu?"
"Jika sunbae tau tentang kookie, sunbae mau berubah dan sayang padanya?" Lanjut Sheyla.
"Apa harus kookie seperti ini dulu baru kau mau menerimanya? Apa harus kookie pergi dari kita baru kau bisa menerimanya?" Ucapan Sheyla membuat dada Jimin berdenyut nyeri. Ia benar-benar sangat merasa bersalah. Apa dia sudah sangat keterlaluan dengan adiknya?
"Apa harus seperti itu sunbae? Apa selama ini tidak ada rasa kasihan yang muncul dibenakmu? Apa tidak ada sunbae?" Lanjut Sheyla. Satu persatu liquid bening mulai lolos dari manik mata Sheyla, lalu ia mengusapnya dengan kasar. Jimin menunduk dalam. Dia bungkam. Jimin benar-benar tidak tahu harus apa. Jimin hanya bisa menyesali perbuatannya selama ini. Sheyla melajukan kursi rodanya sendiri, meninggalkan Jimin yang masih diam ditempatnya.
Sheyla melajukan kursi rodanya perlahan. Oh bukan karena takut tergelincir atau apa. Tenaganya masih belum stabil, Sheyla memiliki alergi berat (anafilaksis) dengan Kacang Almond, membuat tenaganya melemah. Tiba-tiba kursi rodanya berhenti. Sheyla melihat ada sesuatu yang mengganjal di rodanya.
"Astaga apa itu?" Gerutu Sheyla. Sheyla berusaha meraih benda kecil yang mengganjal di rodanya. Namun, tangan Sheyla tidak sampai mengambilnya.
"Kenapa susah sekali!" Ketika hendak mencoba mengambil benda itu, tangan yang lebih besar darinya itu lebih dulu mengambil benda yang menjanggal di kursi roda Sheyla. Sheyla mendongakkan kepalanya.
"Sunbae?". Jimin tersenyum. Ya, itu adalah tangan milik Jimin.
"Aku akan mengantarkanmu!" Ucap Jimin sembari mengusap puncak rambut Sheyla. Tidak banyak bicara Sheyla hanya tersenyum tipis menanggapi Jimin.
.
.
.
"Gimana hyung, apa kata Taehyung?" Tanya Namjoon dengan raut wajah khawatir.
"Mereka di rumah sakit... "
"Apa??! Mereka kenapa???! " Selat NamJoon. Yoongi memukul lengan Namjoon.
"Ckck, aku belum selesai bicara!" Ucap Yoongi. Namjoon terkekeh pelan sembari mengusap lengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Good Bye
RandomDihukum atas kesalahan yang bukan salahmu itu menyakitkan. ### "Kookie hyung mohon bertahan demi kami. Kau tidak bisa meninggalkan hyung Kook! " "Kookie bagaimana dengan ucapan mu untuk selalu bersamaku? " ...