"Soobin Oppa?! "
Satu persatu butiran bening keluar dari mata indah Sheyla. Jungkook yang melihat Sheyla menangis merasa tidak tega. Jungkook mengarahkan pandangannya kearah yang sama dengan Sheyla. Dan yah, Jungkook memang mendapatkan sosok namja disana. Namun, dia tidak sendiri. Jungkook melihat namja itu memeluk seorang yeoja yang ia rasa sebaya dengannya.
"Hey kau cengeng sekali ayo pulang kau ini kenapa? " Jungkook mencoba untuk meredam suasana tapi Sheyla masih tidak menanggapi Jungkook. Sheyla mematung setelah melihat Soobin berpelukan dengan seorang yeoja.
"She-"
"Ayo pergi! " Belum selesai Jungkook berkata Sheyla sudah lebih dulu membuka mulut. Jungkook menatap Sheyla yang masih memperhatikan sosok itu.
"Kau yakin sudah tak apa? " Sheyla mengusap kasar bercak liquid yang menghiasi pipi nya. Ia menghadap Jungkook dan tersenyum.
"Aku baik-baik saja Kookie ! " Jungkook makin tidak tega dibuatnya. Walaupun kali ini Sheyla tersenyum padanya, Jungkook masih melihat mata Sheyla yang berkaca-kaca.
"Sudah jangan banyak berpikir ayo pulang atau nanti kau akan sakit lagi Arra? " Jungkook hanya bisa menghela napas dan meng'iya'kan perkataan Sheyla. Pasalnya jungkook juga sanget lelah ia benar-benar butuh istirahat.Sheyla tersenyum hangat kearah Jungkook dan kemudian menggandeng tangan yang lebih besar darinya itu.
Sekarang mereka tengah ada di perjalanan pulang. Tadi Sheyla Menelfon Sekretaris Kim untuk menjemputnya dan Jungkook. Hanya ada keheningan di mobil. Tidak biasanya Sheyla hanya diam. Yeoja ini biasanya selalu mengatakan sesuatu dan membahas sesuatu yang mungkin tidak berguna. Namun, kali ini benar-benar beda. Ini bukan Sheyla yang Jungkook ataupun Jin kenal. Dia menjadi sangat diam. Jungkook tidak berani mengajak Sheyla bicara setelah melihat itu semua.
"Kook! " Jungkook menoleh kearah sumber suara itu. Akhirnya Sheyla angkat bicara. Jungkook melihat Sheyla yang tetap memandang kedepan dengan tatapan kosong.
"Apa yang akan kau lakukan jika di posisi ku? " Jungkook mengernyitkan dahi bingung. Jungkook menghela napas sebelum ia menjawab pertanyaan Sheyla.
"Aku tidak tau apa yang harus aku lakukan. Aku tidak punya hak untuk marah karena dia bukan Siapa-Siapa ku. Aku hanya temannya tidak lebih dari itu aku tidak punya hak untuk melarangnya menemukan kebahagiaannya bersama orang lain!" Ucap Jungkook. Memang ini yang ia rasakan sekarang. Sheyla melarikan Jungkook yang telah member nya penjelasan.
"Meskipun dia sahabatmu dari kecil? " Jungkook mengangguk pelan. Sheyla menghela napas. Mungkin Jungkook benar pikir nya. Sheyla kembali menatap lurus kedepan.
'Itulah yang aku rasakan ketika kau menangis untuk orang lain Sheyla!' batin Jungkook.
Mobil yang dibawa oleh Sekretaris Kim berhenti di Mansion mewah Jungkook. "Sudah sampai! " Ucap Sekretaris Kim dengan suara beratnya.jungkook tersadar dari lamunannya.
"Gomawo Sekretaris Kim, Sheyla! " Sheyla tersenyum kecil menanggapi Jungkook. Jungkook segera turun dari mobil Sheyla.
"Kook gomawo! "
"Untuk? "
"Saranmu mungkin kau benar dan juga untuk hari ini! "
"Tidak masalah kita temankan berbagilah masalahmu denganku! " Sheyla kembali tersenyum begitu juga dengan Jungkook.
"Aku masuk!" Sheyla mengangguk kecil. Jungkook melambaikan tangan kearah Sheyla. Sekretaris Kim melajukan mobil menjauh dari rumah itu. Jungkook terus memandang mobil mewah yang menjauhinya. Jungkook berjalan lemas menuju rumahnya. Jungkook benar-benar lelah hari ini tapi tak apa jika demi yeoja manis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Good Bye
RandomDihukum atas kesalahan yang bukan salahmu itu menyakitkan. ### "Kookie hyung mohon bertahan demi kami. Kau tidak bisa meninggalkan hyung Kook! " "Kookie bagaimana dengan ucapan mu untuk selalu bersamaku? " ...