chapter 3 (mata-mata disekolah)

2.7K 160 2
                                    

Hargai orang yang nulis ini yah gomawo........
.
.
.
.
.
Tiba-tiba ada orang yang menyodorkan sesuatu ke arahku.....
.
.
.
"Ini minum! " Kata orang itu, dan saat aku mendengar suara itu kaya tidak asing bagiku. Aku noleh keatas dan ternyata.... "Ini ambil, ini obat sama seperti milikmu kan? Ini kebetulan aku juga bawa air mineral untukmu minum obat ini! Sudah jangan seperti anak kecil yang tidak menyukai obat! Cepat ini ambil! Cepat kau minum sebelum sakit di kepala mu itu semakin menjadi! " Perintah orang itu kepadaku. Sebenernya aku sempat mikir sih kenapa dia bisa tahu kalo ini obat yang sedang kucari, dan yah sakit kepalaku semakin menjadi tanpa pikir panjang aku rebut obat itu dan air mineralnya tentu saja, setelah itu aku minum tuh obat yang rasanya sangat tidak mengenakkan bahkan sempat aku mikir mungkin pare lebih baik. Setelah aku minum tuh obat yah sakit kepalaku dah hilang.
#jungkook pov end
.
.
.
Yeoja yang tadi memberikan obat kepada jungkook pun mengeluarkan sebuah sapu tangan merah muda dari sakunya lalu mengusap cairan merah yang sempat menghiasi wajah jungkook. "Sudah membaik? Masih sakit kah? " Tanya yeoja itu.

"Enggak kok, makasih ya kau udah mau menolongku padahal kita belum saling kenal! Oh ya tapi aku masih bingung kenapa kau bisa tahu kalo ini obatku? Kau dapet dari mana? Kau juga sakit sepertiku? " Tanya jungkook kepada yeoja yang ada didepannya itu.

"Enggak kok, kau masih inget waktu kita pernah bertemu dirumah sakit waktu di ruangannya Dr. Jin? Itu kakakku! Inget kagak ? " Tanya yeoja itu dengan mengangkat alisnya.

"Oh aku inget! Jadi kau  adiknya Dr. Jin!" Kata jungkook.

"Iyah, aku sekolah disini itu karena kakak  menyuruhku jadi mata-matai untukmu! Ini salahmu sendiri, kau tahu gara-gara kau susah suruh kontrol ama kemoterapi aku disuruh jadi mata-mata, kau emang bandel yah, nyusahin tahu gak? Kau tahu oppa  itu khawatir padamu,kau itu udah dianggap kayak adeknya sendiri tahu gak? Seharusnya  kau ngerti itu! Bukannya suruh gitu gamau! "Kata yeoja itu yang tidak lain adalah sheyla.

" Jadi kau sekolah disini cuman jadi mata-mata? Kalo kamu memang tidak mau kenapa  dilakukan aku sudah besar seharusnya kau bisa ngelak dong, emangnya  aku juga suka dimata-matain sama seseorang? Aku juga tidak butuh bantuanmu gadis cerewet jelek!"Balas jungkook dengan nada agak tinggi.

" Eh aku ngelakuin ini karena aku sayang ama oppa ku, aku gamau liat dia sedih gara-gara seseorang yang bukan siapa-siapanya yang gak tahu diri ini! "bentak sheyla dengan nada sedikit kesal.

" Apa kamu bilang? Jelek? Cerewet? Lama-lama aku sumpel mulutmu dengan sepatuku mau? " Lanjut Sheyla sambil menyiapkan ancang-ancang mencopot sepatunya.

"Ishh! "

'Kenapa sih dia harus sekolah disini? Kalo dia bilang ke Hyungdeul kalo aku sakit bisa urusannya panjang, ih sialan aku harus nemuin jin hyung dan meminta adeknya yang cerewet ini berhenti menjadi mata-mata! 'Batin jungkook

"Hello tuan kim jungkook? Apa kau merasakan sakit kepala lagi? Kau  gakpapa kan? Hey hallo ini masih ada arwahnya kagak apa tinggal badannya aja? Kok jadi merinding?  KIM JUNGKOOK KAU MENDENGARKU?" Tanya sheyla dengan nada sangat cepat dan penuh penekanan serta nada yang tinggi diakhirnya.

"Diem ! Kau kira aku dah dipanggil!cerewet banget sih!kalau kau banyak bicara itu akan membuatku bertambah sakit! Kau membuatku tuli! Dasar kelinci jelek buluq cerewet!" Teriak jungkook. 

"Apa kau bilang...... " Yah sheyla marah.

Mereka saling bertatap mata tajam hingga keadaan sekitar menjadi sunyi hanya suara jam dinding dan detak jantung yang tidak beraturan terdengar jelas. Disisi lain Sheyla diam-diam menyukai tatapan mata jungkook. Dan jungkook sendiri diam-diam mencuri tatapan mata kecil Sheyla. Yah memang gadis mungil ini mampu menarik perhatian banyak orang. Ia benar-benar terlihat sangat cantik dengan mata kecil dan bulatnya, rambut hitam lurus sebahu, bibir yang cantik dan merah alami, hidung yang pesek membuatnya semakin menjadi lucu, ditambah gigi kelinci yang selalu menemaninya. Tak lama mereka bertatapan seseorang tiba-tiba berteriak sangat kencang membuat keduanya terkejut.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Sapa ya yang berteriak? Yok simak lanjutannya.
Untuk chapter ini dikit soalnya banyak tugas nieh dah numpuk kayak bukit
Coment+vote+mian typo
Gomawo and saranghae
Enjoy💕

Good ByeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang