33

2.1K 84 4
                                    

"Kim Jungkook! " Sheyla berteriak dengan keras. Ia kembali bermimpi tentang Jungkook. Sahabat baiknya itu. Ini sudah lebih dari seminggu. Namun, sheyla masih bermimpi buruk tentang Jungkook. Bahkan sejak kematian Jungkook Sheyla sama sekali tidak beranjak dari kamarnya. Sheyla juga tidak menghadiri pemakaman Jungkook. Ia sangat yakin bahwa Jungkook akan kembali.

Sheyla memeluk lututnya sembari menangis. Sheyla benar-benar dalam keadaan kacau. Matanya menghitam, kantong matanya sangat terlihat dan rambutnya sangat berantakan.

"Jungkook kenapa meninggalkanku eoh? " Sheyla memeluk erat kakinya menenggelamkan wajahnya diantara kakinya.

Ceklek

Sheyla terkejut ketika suara knop pintu terbuka. Ia melihat kearah pintu.

"Jungkookie? " Itulah yang selalu Sheyla katakan ketika melihat pintu terbuka tapi kita tahu bahwa jungkook tidak akan pernah kembali.

"Sheyla! " Ucap Seokjin. Sheyla melihat Seokjin sekilas dan kembali menenggelamkan wajahnya.

"Ada yang mau bertemu denganmu! " Sheyla kembali mengangkat wajahnya. "Apa itu Jungkookie? " Seokjin menghela napasnya kasar melihat adiknya yang selalu menyebut nama Jungkook. Seokjin mendekati Sheyla dan duduk disamping adik kecilnya itu. Seokjin mengusap kepala Sheyla pelan.

"Jungkook sudah pergi meninggalkan kita semua. Dia tidak akan pernah kembali! " Jelas Seokjin pelan. Sheyla menatap wajah Seokjin lamat-lamat.

"Tidak. Dia akan kembali! " Ucap Sheyla dengan penuh penekanan. Ini sudah kesekian kalinya Seokjin menjelaskan pada Sheyla tapi ia tetap kekeh dengan ucapannya.

"Jadi siapa yang ingin bertemu denganku? " Seokjin mempersilahkan Seorang Namja memakai Hoodie hitam masuk.

"Kalian mengobrol dulu. Oppa akan kebawah! " Ucap Seokjin meninggalkan Sheyla bersama namja itu.

Namja itu menatap Sheyla. Melihat betapa hancurnya gadis ini karena kepergian adik bungsu nya.

"Mau jalan-jalan menenangkan pikiran dulu? " Ucap Namja itu sembari mengulurkan tangan kanannya. Sheyla menatap kosong tangan yang lebih besar darinya itu.

"Ayolah. Sebentar saja! " Ucap Namja itu menarik tangan Sheyla. Sheyla melepaskan tangan namja itu dari tangannya.

"Kalo Taehyung Sunbae mau jalan-jalan, jalan sendiri sana. Jangan memaksa! " Ucap Sheyla membentak Taehyung. Baru kali ini Taehyung melihat Sheyla marah dan membentaknya.

Sheyla menjadi semakin histeris. Taehyung memeluk tubuh mungil Sheyla mengusap pundaknya pelan.

"Hiks... Kookie akan kembali bukan? " Taehyung diam.

"Jawab sunbae jawab! " Ucap Sheyla memukul-mukul dada Taehyung. Taehyung berusaha menghentikan Sheyla ia menangkup kedua pipi Sheyla.

"Dengarkan aku. Jungkook selalu ada bersama kita! " Ucap Taehyung. Taehyung mengusap air mata Sheyla. "Kita bertemu Kookie? " Sheyla mengangguk cepat. Taehyung tersenyum tipis. Ia mengambil jaket merah muda di lemari Sheyla, memakaikan jaket itu pada tubuh Sheyla. Taehyung juga mengambil sisir dan merapikan rambut Sheyla.

"Kita berangkat? "

.

.

.

Taehyung membawa Sheyla ke makam Jungkook memperlihatkan pada gadis ini. "Lihat. Dia masih disini. Jungkook akan selalu bersama kita! " Sheyla memandang wajah Taehyung kemudian langsung berjongkok didepan makam itu. Sheyla memegang makam Jungkook. Tangannya bergetar. Taehyung menyamakan posisinya dengan Sheyla. "Lihat keatas! " Ucap Taehyung mengangkat dagu Sheyla.

"Bintang yang paling terang itu pasti Jungkookie! " Ucap Taehyung sambil menunjuk salah satu bintang di langit.

"Apa Sheyla lupa? "

"Apa?! "

"Satu organ tubuh Kookie hidup pada tubuh Yoongi Hyung kan? "

"Kookie bisa melihat apapun yang kamu lakukan. Kookie pasti akan sedih kalo kamu seperti ini terus. Kookie ingin kamu kembali menjadi dirimu sendiri. Kookie pasti ikut sedih! "

"Kookie pasti merindukan Sheyla yang selalu tersenyum. Selalu membuat kelucuan. Kookie juga ingin Sheyla, kami semua untuk melanjutkan hidup, ingin kita semua menjadi orang sukses! "

"Sunbae juga sama sepertimu, sunbae juga sedih Kookie pergi. Tapi yang perlu kita ingat kookie tidak menyukai kita larut dalam kesedihan! " Jelas Taehyung. Sheyla memikirkan perkataan Taehyung. Mencernanya sedikit demi sedikit.

"Ikut aku! " Ucap Taehyung menarik tangan mungil Sheyla. Taehyung mengajak Sheyla berjalan kaki menelusuri jalan yang mulai sepi. Ia membawa Sheyla ke sebuah sungai. Sungai Han.

" Berteriak! " Sheyla menoleh kearah Taehyung.

"Berteriak lah. Ungkapkan semua rasa sakitmu. Mungkin ini tidak akan mengurangi atau memperbaiki semuanya tapi setidaknya kamu akan merasa lebih lega! " Ucap Taehyung. Taehyung mengambil beberapa kerikil kecil yang berserakan di tanah. Melemparkannya ke sungai itu. "TUHAN TOLONG KEMBALIKAN SENYUMAN GADIS YANG SEDANG BERSAMAKU INI! " Teriak Taehyung setelah melempar kerikil. "Ayo cobalah! "

Sheyla menghembuskan napas berat. Ia mengambil napas dalam-dalam dan mulai berteriak.

"AKU INGIN JUNGKOOKIE KEMBALIIIII! "

"AKU INGIN JUNGKOOKIE KEMBALI! " Teriak Sheyla berkali-kali. "Sudah merasa lega? " Sudut bibir Sheyla perlahan terangkat. Taehyung menampilkan senyuman khasnya ketika melihat Sheyla kembali tersenyum. Walaupun bukan untuknya.

"Terimakasih sunbae! " Ucap Sheyla.

"Ingat ini ya. Kalo kamu sedih kamu bisa datang kesini dan luapkan semuanya disini! " Sheyla mengangguk pelan.

"Kita pulang? "

"Tunggu, satu lagi! "

"TUHAN TOLONG KEMBALIKAN JUNGKOOKIE KEPADA KAMI. AKU MERINDUKAN JUNGKOOKIE TUHAN! " Teriak Sheyla. Sheyla menggandeng tangan Taehyung. "Ayo pulang! " Taehyung tersenyum tipis dan menggandeng balik tangan Sheyla.

'Sebegitu berartinya kah Jungkook bagimu. Tapi tak apa, setidaknya aku bisa melihat senyum manismu kembali Kim Sheyla!'

















.


.

.





TAMAT









SEKIAN:)
Endingnya ga asik ya ehe maap ya.
Lup kalian banyak" ❤
Makasih udah mau baca sampe sejauh ini. Kalian hebat💙
Sukses buat klean. Jan lupa jaga kesehatan banyak virus loh.
Eum cuman mau bilang tunggu part 2 nya ya makasih :v

See Youu......

Jan lupa baca yang lainnya🤗😚

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Good ByeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang