31

1.3K 83 2
                                    

Ini sudah 3 bulan sejak kejadian itu. Namun, Jungkook masih tak kunjung membuka matanya. Jungkook masih setia dengan alam bawah sadarnya. Setiap Hari Jisoo, Taehyung, Jimin dan Sheyla bergantian menjaga Jungkook. Saat pagi Jisoo yang menjadi Jungkook dan ketika Jimin dan Taehyung pulang sekolah mereka bergantian menjadi Yoongi dan Jungkook. Barulah saat malam Sheyla yang menjaga Jungkook. Tidak tahu kemana gadis itu pergi. Sheyla selalu pulang larut malam sejak Jungkook tidak sadarkan diri.

Sekarang Sheyla sedang memandang sosok yang sangat dirindukannya itu. Mengelus pelan surai rambutnya.

"Kookie bangun hiks. Kau tidak rindu padaku eoh? "

"Aku sudah berhasil mengumpulkan semuanya Kook. Sampai-sampai aku tidak sekolah selama 3 bulan hanya untuk mengumpulkan itu semua! " Ucap Sheyla sambil memegang tangan Jungkook yang tidak terdapat infus. Sheyla men cium tangan yang lebih besar darinya itu. Tak terasa air matanya mulai mengalir dan membasahi pipi mulusnya.

"Sheyla! " Mendengar suara itu sheyla buru-buru menghapus jejak air matanya.

"Oppa Mau bicara denganmu! " Ucap Seorang Namja yang tidak lain adalah Seokjin. Sheyla berdehem dan segera bangkit dari tempat duduknya.

"Darimana kamu? " Ucap Seokjin dingin. Tidak biasanya Seokjin bersikap dingin dengan Sheyla ini membuat Sheyla ngeri.

"Apa maksudmu Oppa? "

"Darimana kamu selama 3 bulan ini? Kenapa tidak masuk sekolah? "

"Aku sekolah... "

"Jangan berbohong! Gurumu menelpon Oppa 3 bulan yang lalu tapi oppa diam. Oppa berusaha untuk mengerti keadaanmu. Tapi ini sudah kelewatan. Kau tahu ini apa? " Ucap Seokjin sambil mengangkat amplop putih ditangannya. Seokjin memberikan surat itu pada Sheyla.

"Kau dikeluarkan dari sekolah! " Ucap Seokjin dengan penuh penekanan. "Mau jadi apa kamu? "

"Oppa tidak habis pikir denganmu. Apa Eomma dan Appa mengajarkanmu berbohong? Apa Oppa Chicy Eonnie mengajarkanmu berbohong? "

Sheyla tercekat. Ia benar-benar berbohong. Selama ini dia tidak pernah pergi ke sekolah. Sheyla memang memakai seragam sekolah dan pamit ke sekolah. Namun, dia pergi ke tempat lain. Sheyla menundukkan kepalanya. Sheyla tidak tahu jika jadinya akan seperti ini.

"Oppa kecewa padamu! " Ucap Seokjin dan langsung meninggalkan Sheyla. Sheyla masih tetap menunduk dan menitikkan air matanya.

"Mianhae oppa!" Ucapnya lirih. Sheyla sedih? Oh tentu. Seokjin tidak pernah seperti ini sebelumnya. Dan kata-kata yang ia ucap barusan membuat dada Sheyla seperti terhimpit batu yang besar. Sheyla menghapus air matanya dan kembali ke tempat duduknya.

"Kau lihat Kookie? Oppaku sampai marah padaku. Sekolah mengeluarkanku. Ini memang bukan salahmu atau permintaan mu. Tapi aku mohon padamu jangan buat pengorbanan ku sia-sia. Bangunlah, kita bawa Hyungdeul Eomma mu sama-sama!" Ucap Sheyla menundukkan kepalanya dan masih menangis.

.

.

.

Seorang Namja terlihat sangat bingung ketika dirinya berada pada tempat yang terlihat asing baginya. Namja itu terus berjalan menelusuri jalan yang ditumbuhi banyak bunga-bunga tanpa tahu arah dan tujuan.

"Yoongi! " Panggilan itu menyapa pendengarannya. Suara yang tidak pernah ia inginkan muncul di hidupnya. Namja yang dipanggil Yoongi itu memejamkan matanya lalu mengepalkan kedua telapak tangannya.

Good ByeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang