Chapter 15

231 26 2
                                    

Happy reading! ^^

Author's POV

Kai masih memikirkan insiden yang terjadi beberapa saat yang lalu. Hal ini membuatnya tertekan.

"Jongin," Xiumin duduk di samping anaknya itu dan tersenyum ke arahnya.

"Eomma?" Kai tersentak kaget, kemudian menghela napasnya lelah.

"Apa yang sedang kau pikirkan?"

"Tidak ada, Eomma. Ini tentang yang tadi terjadi,"

Xiumin menghela napasnya. "Tentang Sehun dan Taemin?" tanyanya kemudian sambil menatap pada anaknya. Ia tahu bahwa Kai pasti akan memikirkan hal ini.

Kai terkesiap, sebenarnya ia hanya memikirkan tentang Sehun. Ia tak terlalu peduli tentang Taemin, kalau boleh jujur.

"Sehun. Aku takut kalau ia akan menghindariku setelah ini." jawab Kai dengan jujur. Sehun bisa saja menghindarinya setelah pernyataan tiba-tibanya tadi. Ia mengkhawatirkan hal tersebut, dan semuanya bisa saja terjadi.

"Kenapa dia harus menghindarimu?" tanya Xiumin kebingungan. Sebenarnya apa yang sedang dibicarakan oleh anaknya ini?

"Eomma, kau tahu, 'kan, kalau kami menikah dengan terpaksa." Kai mengacak-acak surai gelapnya dengan frustasi. Banyak sekali pikiran yang aneh berkeliaran di kepalanya saat ini.

"Jongin, apa kau yakin dengan perasaanmu?"

Kai terkejut dengan pertanyaan tiba-tiba tersebut, ia hanya diam. Wajah Sehun melintas di kepalanya. Teringat olehnya tentang cara Sehun tersenyum, bagaimana dia kalau sedang marah, Kai menyukai semua itu.

"Aku yakin, Eomma." ujar Kai dengan sangat yakin.

"Kalau begitu, kau tidak perlu khawatir." sahut Xiumin sembari mengangkat bahu.

"Apa maksudmu, Eomma?" tanya Kai, ia masih kebingungan.

"Buatlah ia jatuh cinta kepadamu. Aku yakin dia akan jatuh cinta padamu nantinya." katanya pada sang anak sebelum kemudian meninggalkannya sendirian.

Kai mengerutkan dahinya, kemudian menganggukkan kepalanya pelan ketika ia akhirnya mengerti apa yang dimaksud oleh ibunya.

"Aku akan membuatnya jatuh cinta padaku, Eomma."

..

..

"Apa yang terjadi?" Sehun menyentuh dadanya dan merasakan bahwa jantungnya tengah menggila.

Pikirannya tiba-tiba saja tertuju pada insiden yang baru saja terjadi. Ia segera berlari ke kamarnya tepat setelah Heechul dan Taemin pergi dari rumah ini.

Ia merasa malu sekarang. Sangat malu.

"Mungkin, dia hanya mengatakan itu hanya untuk membuat orang tadi tersinggung." Senyumnya memudar, alisnya saling bertautan. Ia tiba-tiba merasa sedih jika memang itulah kenyataannya.

"Apa yang salah dengan dirimu, Sehun?" gumamnya sembari menepuk-nepuk kedua pipinya, mencoba menghilangkan pemikiran itu.

"Kau hanya mencintai Chanyeol, bukan yang lain!" Ia terus-terusan mengatakan itu dan menolak perasaannya.

Tapi ia mengakui bahwa Jongin sudah mulai menempati satu tempat di dalam hatinya.

Sehun terkejut oleh suara ketukan pintu yang tiba-tiba terdengar. Pintu itu kemudian terbuka dan Jongin pun melangkah masuk ke dalam kamar.

"Sehun," panggilnya sembari berjalan mendekati Sehun.

"Y...Ya?" Sehun tergagap, ia menghindari kontak mata dengan Jongin untuk menyembunyikan kegugupannya.

• Royal Chef | Translated Fic | Kaihun •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang