Chapter 8

187 31 3
                                    

Happy reading! (ʃƪ˘з˘)

.

.

Sehun's POV

Aku masih berada di atas tempat tidurku, masih menangis. Aku tidak bisa menerima ini; hari ini adalah hari dimana aku akan menikah dengan lelaki sialan itu.

Mataku terlihat sembab, wajahku juga agak bengkak. Sial, aku pasti jelek sekali sekarang.

"Sehunnie..." suara lembut dan manis memanggilku, aku mengangkat kepalaku dan melihat ibuku berjalan menghampiriku.

"E...Eomma..." gumamku pelan, kemudian beringsut ke dalam pelukannya.

"Kenapa kau belum bersiap, hm?" tanyanya pelan, namun aku bisa mendengar suaranya yang sedikit bergetar. Dia tengah menahan tangisnya.

"Aku tidak mau menikah dengannya." seruku sembari mengeratkan pelukanku.

"Kau tidak punya pilihan lain, kau harus menikah dengannya." jawabnya sembari mengusap rambutku pelan dan hati-hati.

"Eomma... kumohon,"

Aku menatapnya dengan mata yang berkaca-kaca. Setelahnya, dia hanya bisa menghela napas lelah, kemudian ia memberikan kecupan di keningku.

"Maafkan Eomma, Sehunnie. Kali ini Eomma tidak bisa membantumu." balasnya sembari memeluk diriku dengan erat.

Aku hanya bisa menangis. Menangisi kenyataan yang akan aku hadapi.

"Lebih baik kau bersiap sekarang sebelum ayahmu marah." ujarnya seraya bangkit dari duduknya dan menarik tubuhku untuk ikut bangkit.

"Baekhyun akan datang kemari dengan setelan jasmu. Jangan bersedih di hari pernikahanmu, oke?" ujarnya lagi, mencoba untuk membujuk sekaligus menghiburku, namun tentu saja itu tidak mempan untukku.

Bagaimana aku bisa berbahagia jika begini ceritanya?

"Baiklah, Eomma," sahutku sembari memberikan senyuman palsu.

Sesaat kemudian terdengar suara ketukan pintu yang kemudian terbuka dan menampakkan Baekhyun dengan dua stel jas di tangannya.

"Selamat pagi, Yang Mulia." ujarnya sembari membungkuk hormat.

"Selamat pagi, Baekhyun. Dimana jasnya?" balas ibuku sembari tersenyum penuh semangat ke arahnya. Sementara aku hanya berdiri terdiam di sana.

Baekhyun menyerahkan setelan berwarna putih tersebut kepada ibuku sebelum pergi dari kamarku; tentu saja untuk menyerahkan satu stel jas lainnya yang-kau-tahu-untuk-siapa itu.

"Sehunna, pakailah!" serunya dengan penuh semangat. Kenapa ibuku tiba-tiba jadi bersemangat begini?

Aku melirik malas ke arah jas tadi dan mengambilnya, kemudian berjalan menuju kamar ganti.

Aku menatap pantulan diriku di cermin dengan puas. Bagaimanapun keadaan hatiku sekarang, baju ini tetap cocok di tubuhku.

"Eomma?" panggilku dengan suara pelan.

"Sehunna, kau terlihat sangat cantik!" teriaknya tiba-tiba, dan itu membuatku tersipu malu.

"Ayo kita pergi sekarang. Mereka pasti sudah menunggumu." ujarnya dan aku pun menganggukkan kepala. Kakiku terasa gemetar, bagaimanapun aku tetap merasa gugup.

.

Kai's POV

Aku masih agak mengantuk ketika Baekhyun tiba-tiba saja memasuki kamarku. Aku mengacak-acak pelan rambutku sendiri sembari menatap ke arah sepupuku yang sibuk menyiapkan jas.

• Royal Chef | Translated Fic | Kaihun •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang