Author's POV
Dengan hati yang hancur menjadi berkeping-keping, Taemin menahan air matanya.
Ia perlahan berjalan menjauh dari tempat dimana ia tanpa sengaja mencuri dengar pembicaraan antara Baekhyun dan Pangeran Sehun.
"Mengapa hal ini sangat berat untukku?" Air matanya mulai berjatuhan dan membasahi pipinya. Ia berharap, tak ada seorang pun yang mendengarnya.
Sejujurnya, Taemin masih menyukai Kai.
Dia sangat terkejut ketika mengetahui tentang pernikahannya. Kai bahkan tidak memberitahukan hal itu kepadanya.
"Aku menyayangimu hanya sebagai teman, tidak lebih dari itu."
Kata-kata itu terus menghantuinya. Dirinya tahu bahwa Kai tidak akan pernah menerima perasaannya.
Tiba-tiba saja, ponselnya berbunyi. Ia melirik ke arah nama penelepon, lalu menghela napasnya berat.
"Halo, Eomma?"
"Bagaimana? Apakah berjalan dengan baik?"
Taemin memutar bola matanya, sudah dapat memperkirakan hal ini. Ibunya lebih peduli dengan hal lain daripada kepada anaknya sendiri.
"Eomma, sudah ku katakan padamu untuk berhenti," kata Taemin, mencoba untuk mencegah tindakan ibunya ini.
"Tidak!" seru Heechul.
Taemin memijat keningnya dengan gusar, kata-kata Kai terus berputar di kepalanya.
"Dia sudah menikah, aku tidak bisa melakukan apa-apa," gumam Taemin, berharap ibunya akan berhenti.
"Jika kau tidak mau melakukannya, aku yang akan pergi ke sana!" balas Heechul, kemudian memutuskan sambungan teleponnya sebelum Taemin sempat mengatakan apapun.
"Ini sangat buruk!" gumamnya.
"Sehun, Kai, maafkan aku," gumamnya lagi. Dirinya merasa sangat bersalah karena tidak dapat melakukan apa-apa untuk menghentikan perbuatan ibunya.
Sehun terkesiap dengan tangan yang menutupi mulutnya sendiri agar tidak menimbulkan suara. Dia mendengar semuanya.
Tiba-tiba, ia merasa kasihan dengan Taemin. Itu bukan salahnya sepenuhnya, dan dia adalah orang yang baik.
"Tapi aku tetap tidak menyukai dia," gumam Sehun sembari membalikkan badannya untuk kembali ke kamarnya sebelum—
"Apa yang kau lakukan?"
Sehun berjengit kaget dan melihat siapa yang sudah membuatnya terkejut.
"Jongin!"
Kai terkekeh pelan sebelum mengacak-acak rambut yang lebih muda, membuatnya protes.
"Hentikan itu!" Sehun mengerucutkan bibirnya dan berjalan menjauhi Kai.
Kai mengerutkan dahinya. Ia pun mengikuti langkah lelaki yang lebih muda yang mengarah ke kamar mereka.
"Kenapa kau mengikutiku?" tanya Sehun. Kai pun mengerutkan dahinya.
"Ini kan kamarku juga, kalau kau lupa," balasnya, menatap Sehun dengan tatapan heran.
"Oh... iya ya,"
Sehun mengalihkan pandangannya demi menyembunyikan wajah memerahnya. Ia mengumpat dalam hatinya.
"Sehun?"
Sehun tampak terkejut dengan panggilan dari yang lebih tua.
"Y-Ya?" sahutnya tanpa menatap ke arah lelaki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
• Royal Chef | Translated Fic | Kaihun •
AcakJongin • Aku seorang pengangguran, dan aku butuh pekerjaan. Hingga hari itu tiba, aku menemukan pekerjaan yang sempurna dan tak menyangka bahwa pekerjaan itulah yang membuatku menemukan soulmate-ku. Pangeran Sehun • Aku benci ketika aku tak mendapa...