Disclaimer : Boboiboy milik Monsta, saya hanya meminjam karakternya. Cerita asli murni milik Risma :)
Rate : T 13+
Genre : Fanfiction, fiksi remaja, sad, hurt/comfort,angst, familly, freind, action.
Warning : OOC, typo bertebaran, bahasa indo
(ada melayu dikit).•
•
•
•
"Kita tidak akan tahu apa yang akan terjadi detik ini, hari ini, atau bahkan besok."
===
"Assalamualaikum," salam Boboiboy.
"Waalaikumsalam, ya ada apa Boboiboy? Tumben sekali kau menghubungi ayah, biasanya kau selalu sibuk?" tanya sang ayah.
"Aku tidak seperti itu, oh iya apa minggu depan ayah bisa datang ke pulau Rintis? Di sekolahku sedang ada perayaan Jagalah bumi, semua orang tua teman temanku akan datang, jadi bisakah ayah datang?" tanya Boboiboy langsung.
"Soal itu, sepertinya ayah tidak bisa datang Boboiboy, kau tau bagaimana pekerjaan ayah kan?" jelas Amato.
"Bahkan ketika hari libur? Hanya satu hari saja, aku meminta ayah menemaniku," pujuk Boboiboy.
"Maaf Boboiboy, pekerjaan ayah tidak bisa di tinggal," jelas Amato lagi.
"Sekalipun aku memohon? Sudah lama ayah tidak mengunjungiku," pujuk Boboiboy kembali.
"Kau pasti tahu jawaban ayah kan?"
Boboiboy menghembus kan nafas kecewa, "Baiklah, maaf aku menganggu," jawab Boboiboy.
"Hey nak? Kau marah padaku, ayah janji saat ulang tahunmu ayah akan datang mengunjungimu," pujuk Amato balik.
"Eh? Benarkah ayah akan datang saat ulang tahunku nanti!" Seru Boboiboy semangat.
"Iya jika ayah sudah tidak sibuk ayah akan datang," ucap Amato disertai kekehan.
"Janji ya, ayah akan datang!" Seru Boboiboy.
"Iya, ayah janji."
Amato mematikan sambungan teleponnya dan menghela nafas berat, entah sudah berapa kali dia berjanji dan selalu saja tidak pernah menepati janji pada putra semata wayangnya.
Namun tidak lama dia kembali mendudukan dirinya di kursi kerjanya menyentuh layar hologram yang memuat data data penting miliknya, sesekali dia melirik ke arah pigura kecil di sebelahnya.
Figura dengan gambar keluarga kecil dirinya, istrinya, dan putra kebanggaanya. Amato memperhatikan wajah sang istri dengan sendu.
"Andai kau tidak pergi sayang, pasti kau yang akan menemani Boboiboy, maafkan aku." sendu Amato.
( dalam oneshot ini anggap saja ibu Boboiboy sudah meninggal ya.)
Amato yakin jika isterinya tidak meninggal pasti Boboiboy tidak akan kesepian, dan tidak perlu menunggu akan janji yang selalu dia buat, yang entah kapan akan di tunaikan.
===
"Tidak bisa datang lagi? kapan ayah bisa kesini aku benar benar merindukan ayah?" kesal Boboiboy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Hope (Oneshot Fanfiction Boboiboy)
Short StoryTentang seseorang yang berusaha bangkit dalam keterpurukan, tentang dia yang selalu dipandang sebelah mata. Kepercayaan yang sudah tidak berarti Ketika mereka sudah tidak saling mempercayai, dan mulai menjauh Yang bisa dia lakukan hanyalah memberik...