Pengusik!

30 7 6
                                    

Halo happy reading💐
Jangan lupa vote dan komentar untuk mendukung💕
Selamat berekspektasi saat membaca😅

🍁🍁🍁

“Hah? Pacar? Kau pacarku?” ujar Viola yang kesal dengan Devan yang tadi mengatakan bahwa dia adalah pacar dari Viola.

“Kau gila? Wahhh.., mengapa Farah bisa beratahan denganmu, Devan Malvin Aliensky?” Viola terus menggerutu pada Devan

Devan tertawa lepas di dalam mobilnya. “Jadi dia yang memberimu bouqet bunga malam itu?” tanya Devan yang masih terus tertawa melihat adiknya itu.

“Tidak!” sergah Viola dengan cepat.

“Lalu siapa? Ada yang lain?” ujar Devan. “Dia tampan, kaya pula. Tapi, bagaimana bisa dia tertarik dengan wanita sombong yang keras kepala sepertimu?” Devan terus meledek Viola

“Hah.., Haish.., akhhh…, entahlah! KAU SANGAT MENYEBALKAN DEVAN!” teriak Viola yang sangat kesal dengan abangnya itu, sambil menatap Devan dengan tajam.

Devan semakin tertawa lepas penuh kemenangan karena berhasil menggoda dan mengusik adik perempuan semata wayangnya itu.
🍃🍃🍃

Devan dan Viola kini berjalan menuju lobby mall. “Apa yang ingin kau berikan pada Farah?” tanya Viola.

“Hemm, entahlah, aku masih memikirkannya.” Devan menelusuri pandangannya mencari hal yang menarik.

“Akhh.., kau ini tidak romantis sekali!” ucap Viola. “Bagaimana jika kalung?” tambah Viola membari ide.

“Hemm, tidak sia-sia aku membawamu,” ujar Devan yang menarik tangan adiknya berjalan, mirip seperti pasangan yang sedang berkencan.
🍃🍃🍃

Devan mencari kalung di toko perhiasan, yang cocok untuk diberikan kepada Farah di hari ulang tahunnya.

“Bagaimana kalau yang itu?” Devan meminta pendapat Viola.

“Tidak, itu terlalu besar, carilah yang lebih kecil, agar terlihat imut ketika dipakainya.” Viola  masih menggerakkan matanya menjelajahi setiap deretan kalung yang begitu cantik.

“Yang ini!” Viola menunjuk ke salah satu kalung yang terlihat sangat indah
nan cantik.

“Yang ini!” Viola menunjuk ke salah satu kalung yang terlihat sangat indah nan cantik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Emmm, bagus!” ujar Devan memperhatikan kalung yang ditunjuk Viola.

“Mbak, Saya mau lihat yang itu!” ucap Devan kepada wanita yang menjaga toko perhiasan.

“Ini Mas.” Wanita itu memberikan kalung yang diminta Devan.

Devan memperhatikan tiap bentuk kalung itu, lalu tersenyum. “Saya mau yang ini, mbak. Tolong bungkus satu set ini.” Devan memberikan perhiasan itu kembali untuk dibungkus.

MELT MY HEARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang