Prolog.

130 41 5
                                    

Pagi ini masih sama, masih mendatangkan kesakitan yang luar biasa parahnya karena semua harapan dan impian terasa sia-sia. Hanya satu yang bisa Viola lakukan dan membuatnya bertahan dan itu adalah membahagiakan Mamanya.

Viola membuka jendela kamarnya seperti biasa. Angin yang masuk melalui celah jendela selalu berhembus membawa Vio terhanyut dalam trauma yang masih membekas.

Embun pagi menyambut Viola dengan tetesannya pada tiap nelangsa. Membasahi luka yang terbalut dengan duka.

Burung-burung berkicau menyanyikan lagu kesedihan seakan merasakan kekecewaan yang menimbulkan luka yang hampir membusuk pada hati Vio

Trauma yang dilakukan oleh kedua orang yang dulu sangat Ia cintai dan Ia banggakan namun dengan sekejap berubah menjadi sebuah kebencian yang sangat mendalam itu membuat seorang Viola Anastasya menjadi wanita yang tak pernah mau untuk didekati oleh lelaki manapun.

Orang bilang obat patah hati adalah jatuh cinta lagi. Namun bagi Viola persepsi seperti itu hanyalah sebuah omong kosong. Baginya hanya mukjizat yang bisa merubah kondisinya saat ini menjadi takdir yang berujung bahagia.

MELT MY HEARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang