Direktur Gila!

58 28 4
                                    

Pada hari yang teramat panjang
kuselipkan rangkaian harap yang menerjang atmaku
untuk membalut luka yang kian meradangi nestapaku
Serta memindai kecewa dan gelisah menjadi sebuah kata tenang.

Kutuangkan pedihku di atas nabastala malam
Namun tetap saja aku terjebak dalam shyam
Menancapkan pisau untuk menggoreskan trauma yang begitu dalam 
Menyumpah serapahi diri ini agar rasaku tetap tenggelam

Ditengah isakku menutup seluruh Asmaraloka
Dua Puan mencoba mengusik kegundahan
Memberi ruang yang sama sekali berbeda haluan
Jika kunci mampu membuka pintunya
Manakah ruang yang penuh ketenangan?.

Jakarta, 5 Juni 2020
Viola Anastasya.

==================================
Viola menutup catatan diary nya dan segera menuju toilet kamarnya untuk menyikat giginya, mencuci kaki, tangan, wajah dan tak lupa memakai skincare miliknya. Setelah itu Ia beranjak menuju tempat tidur menarik selimut lembutnya. Ia segara memejamkan matanya tertidur karena sudah terlalu lelah dengan hati dan pikirannya hari ini.

***

Jam menunjukkan pukul 8.30 pagi. Viola sudah sampai di meja kerjanya dan menikmati sebuah roti buatan Mamanya yang tak sempat Ia makan karena kesiangan.

"Emhh...” Vio sangat menikmati Roti lapis buatan Mamanya yang sangat enak menurutnya

“Enak ya?” wajah dan suara Reina tiba-tiba saja muncul di sampingnya membuat Vio terkejut seketika karena sedang asik-asiknya fokus menikmati roti lapis buatan Mamanya

“Wah... lu hantu? Suka banget main ngagetin orang” ucap Viola dengan nada kesal

Dengan sedikit tertawa Reina menjawab “ya habisnya lu enak banget makannya sendiri aja ga bagi-bagi ke gw” balas Reina sambil memanyunkan bibirnya.

“Lah emang lu siapa? Males banget gw bagi-bagi ke lu. beli sendiri sana” Ucap Viola pada Reina jahil untuk melihat sahabatnya itu kesal.

“Dih lu tega banget sama gw vi, gw juga laper tau kesiangan gasempat sarapan” Reina memasang wajah memelas agar dikasihani Vio.

“Lu mau?” Tanya Vio pada Reina yang dijawab dengan anggukan lucunya.

“Aaaa…” Vio hampir memasukkan roti itu ke dalam mulut Reina namun dengan cepat ditariknya kembali dan dimasukkan ke mulutnya sendiri.

“Dih Vio jahil banget deh lu udah ah gw ngambek” Reina memang sahabat Viola yang paling manja. Ia pintar sekali meluluhkan hati Vio dengan ekspresi wajah memanyunkan bibir yang menurut Vio itu sangat cute banget.

“Ahahaha yee gitu aja marah. Nih ambil” Vio memberikan 1 potong roti nya lagi pada Reina.

“Yee gitu dong kan lu cakep banget hari ini” ucap Reina memuji karena diberi roti

“Hilih karena ada mau nya lu” mereka tertawa bersama.

Saat Vio dan Reina sedang asik menikmati roti mereka terlihat jelas Reno memasuki ruangan kantor dan semua karyawan menyapa nya.

“Pagi pak Reno” ucap karyawannya bergantian termasuk Vio dan Rena, Reno hanya membalas sapaan mereka dengan senyum manisnya. Banyak para karyawannya yang wanita menggilai Reno termasuk sahabat Vio sendiri.

MELT MY HEARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang