SANDIWARA

8 2 0
                                    

***

Pagi itu Ayara berlari dengan tergesa - gesa. Saat itu dia sedang dicari-cari oleh segerombolan laki-laki yang terus terusan mengejarnya,sungguh jika hidupnya begini terus bisa-bisa dirinya akan frustasi bersekolah disini.

"Ya tuhan,selamatkan Yara kali ini." ujar Ayara tergesa-gesa.

Ayara pun menemukan suatu bilik yang berukuran kecil dan sempit, ternyata itu tempat menyimpan peralatan tukang kebun sekolah.
Ayara melirik ke kiri dan ke kanan, saat merasa situasi mulai aman dari kejaran,ia segera membuka knop pintu tersebut dengan hati-hati,lalu setelah ia masuk ke dalam ruangan itu Ayara tak lupa untuk menutup kembali pintu tersebut.

"Ngapain lo di sini?!" suara bariton itu tiba-tiba saja berbunyi.Ayara terperanjat kaget saat melihat Agara juga berada dalam ruangan ini.

"Ssstt..." Ayara memberi isyarat seolah olah menyuruh Gara untuk tidak ribut.

Gara mengernyitkan dahinya,wajah nya tampak sedang keheranan.
"lo kenapa sih?"

Ayara membulatkan matanya, pasalnya suara Kelvin cs mulai terdengar dari balik pintu ruangan tersebut.Mendengar hal itu Gara pun tersenyum sinis,namun suasana masih hening diantara mereka berdua.

Setelah beberapa menit,Ayara mulai membuka suara."Gue lagi sembunyi dari mereka,lo ngerti kan?" Seru Ayara ketus.

Gara hanya terkekeh tak berniat meladeni gadis yang tampak jengkel dihadapannya ini.Melihat reaksi Gara,Ayara semakin geram pada lelaki yang selalu menjadi
saingannya disekolah ini.

"Udah sana lo keluar." Usir Ayara.

Gara sebenarnya juga sedang bersembunyi dari rombongannya Bianca,ia takut akan ditempeli cacing ganas itu lagi.

"Enak aja ngusir-ngusir,lo aja sono."
Ujar Gara tak terima.

Ayara memutar bola matanya."lagian lo ngapain si disini?" Ayara beralih menghampiri Agara,ia sedang mencari tempat untuk duduk,namun sayang ruangan ini terlalu sempit dan kotor,dan hanya sedikit tempat untuk bisa duduk.

"Udahlah gak usah ngehindar gitu,
sini aja nih samping gue masih ada tempat." Ujar Gara.

Ayara sempat berpikir panjang, namun ia pun segera mengiyakan karena memang kakinya sudah pegal untuk berdiri.

Suasana begitu hening,lama-lama Ayara bisa tertidur jika begini,kantuk sudah menguasai dirinya,beberapa menit kemudian Yara tak sengaja tertidur pada pundak Agara yang kekar.

Agara merasakan suatu benda yang menimpa pundaknya,ia melirik sekilas, ternyata benar saja,gadis ini tertidur begitu pulas,tampaknya ia sedang kelelahan,pikir Gara.

Gara sempat ingin menjauhkan pundak nya,namun entah kenapa dia tidak tega untuk melakukan hal itu,
ia terpaku saat menatap Yara se-detail ini tapi beberapa detik tampaknya Yara sadar apa yang sedang Gara perbuat.

Yara bergegas bangkit,sungguh tadi adalah kejadian yang sangat memalukan dalam sejarah hidupnya.

"So-sorry,gue ketiduran." ujar Yara yang masih tampak kikuk.

Untuk menghindari suasana yang awkward,Gara pun ikut berdiri lalu mengibas ngibas celananya yang kotor terkena debu.Ia langsung membuka pintu dan membawa Yara pergi dari tempat tersebut.

5 menit lagi bell masuk akan segera berbunyi,Gara sudah membuat rencana gila untuk menyingkirkan rombongan Bianca Cs dari hidupnya.

"Ayara." Gara menarik tangan Ayara yang hendak pergi darinya.

Ayara mengerutkan keningnya sesaat ia melirik kiri kanan lagi untuk memastikan suasana yang aman.

"Kenapa?"

Agara menghembuskan nafasnya berat."Kita pacaran yuk."

"Hah?" Ayara langsung membulatkan matanya,entah kenapa dadanya berpacu cepat,ia ingin sekali mengatakan tidak namun bibirnya terasa bungkam,tapi ia penasaran, sebenarnya apa mau lelaki ini.

"Ehm!,okay coba kasih gue satu alasan kenapa gue harus pacaran sama lo?" Tanya Ayara intens.

"Jadi idola di sekolah itu ngerepotin, dan bukan salah satu prestasi yang membanggakan,dan kita sama-sama gak punya solusi,karena kita sama-sama..."

"Single.." Belum sempat Gara melanjutkan kata-kata nya,Ayara langsung menyaut.

"Yap tepat,jadi gini,kalo kita pacaran pasti bakal banyak benefitnya,lo..gak akan diganggu sama Kelvin,dan gue juga ga bakal diganggu lagi sama Bianca.Jadi kita bisa fokus belajar dan fokus juga sama goals kita masing-masing." Ujar Gara panjang lebar.

Ayara hanya mengangguk-angguk paham."sekarang gue tanya sama lo,goals lo apa?" tanya Gara.

Dengan simple Yara menjawab."ngalahin lo."

"Ee..ii-ya terserah,goals lo mau apa,ya bebas,tapi proposalnya gimana?,oke kan??" Tanya Gara memastikan.

Ayara sempat berpikir dua kali,namun gak ada salahnya juga untuk nerima tawaran dari Gara, karena memang dirinya sudah muak dengan Kelvin cs.

"Hmm..okey..gue mau,tapi dengan satu syarat.Kita..,pacaran cuma status aja,GAK BOLEH BAPER." Ayara menekankan kalimat terakhirnya sebagai tanda peringatan pada Gara.

"Deal?" Ayara pun mengulurkan tangannya.

Uluran tangan Yara pun diterima Gara,pertanda mereka sudah setuju. "Deal" sahut Gara yang sedang bertaut tangan dengan Ayara.

~~~

Setelah melalui deretan pelajaran,
bel pulang sekolah pun berbunyi,
Ayara pun bergegas berlari menuju parkiran.

Tbc

Hai!! Hehe gue nulis ini berdasarkan inspirasi banyak novel yang gue baca^^

Dan juga berdasarkan kisah yang pernah gue alamin sebelumnya tapi ga 100%><

Menurut kalian mereka bakal baper atau emang berjalan mulus cuma status doang?

Ikuti cerita ini terus ya^^ see you guys

HELIOPHILIA  (tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang