PLANNING

7 1 0
                                    

***

Mentari yang terik mengitari bumi,
cerah hingga leluasa masuk ke dalam celah-celah jendela kamar Ayara.

"Yara, 05.40,wake up! " Seru Renata yang kini sudah membuka tirai jendela kamar anaknya.

Ayara mengernyitkan dahinya,
silau ketika mentari itu menelusuri kamar nya,sungguh ia masih ngantuk, pasalnya ia tidur jam dua pagi karena nonton drakor kesayangannya.
Tubuhnya masih nyenyak dalam selimut namun kuping nya tak kuasa mendengar seruan dari mamanya ini.

Ayara membuka matanya perlahan lalu sesekali mengerjakan matanya,
malas sekali untuk pergi kesekolah, tapi itu tidak mungkin karena semangatnya untuk mendapatkan pertukaran pelajar sudah berkobar.

"5 menit lagi ya ma" Suara imut khas bangun tidur Yara terdengar jelas di telinga Renata. Ia pun bergegas turun  mempersiapkan sarapan untuk kedua anak nya ini,lalu ia akan segera pergi bekerja.

Ayara kembali memejamkan matanya,ia rasa kali ini akan menunggu sedikit lagi agar jiwanya terkumpul semua.

Setelah tidur-tidur ayam selama 2 menit,ia pun segera duduk lalu mengusap mukanya agar kesadarannya kembali.
Dan knop pintu terbuka lagi.

Renata menghela nafasnya. "Ayara!"

"I am up!" Serunya yang bergegas mandi lalu bersiap berangkat ke sekolah.

                                    ***
Sekolahan tampak ramai,
ramai dengan anak-anak yang telat kena hukuman,termasuk Ayara dan Kenzo, karenanya Kenzo jadi ikutan telat.

Setelah mencatat data siswa yang telat,guru bk pun menyuruh mereka untuk memungut sampah dan berlari keliling lapangan 10 kali.

Ayara berusaha menerima hukuman ini dengan ikhlas,tetapi Kenzo yang tidak ikhlas.

"Lo jalanin hukuman itu harus ikhlas,gak papa itung-itung olah raga pagi." ujar Yara pada Kenzo.

"Gak papa mbah mu." seru Kenzo jengkel,Ayara hanya terkekeh melihat Kenzo yang melontarkan sumpah serapah untuk nya.

Setelah menyelesaikan hukumannya,
dia duduk di koridor sambil mengatur nafasnya. Ayara melihat Gara dari kopsis membawa air mineral,dia langsung mencegah langkah Gara dengan merentangkan tangannya. Tampak sekali raut wajah Gara yang masih kesal mungkin karena kejadian kemarin.

"Eiits,kek nya yang ada di tangan lo itu seger banget." Gara hanya melihat Ayara dengan tatapan datar nya.

"Buat gue ya.." pinta Ayara

"Lo gak tau?,nih liat muka gue udah penuh keringetan,masih pagi padahal." rengek Ayara meminta.

Agara menaikkan alisnya,lalu memberikan mineral nya pada Ayara.

"Yeey,thanks Gara." Gara pun langsung melanjutkan perjalanannya ke kelas.

Setelah melewati Ayara,Gara tersenyum tipis. Dia memang sengaja ke kopsis karena dia tau Ayara di hukum karena telat datang kesekolah.

"Laper ih,ke kantin apa kelas ya?" Yara berpikir sambil menaruh jari telunjuknya pada dagu. "Ah kantin aja, gue laper akut!"

Saat akan melangkah menuju kantin,
Gara yang berjalan menuju kelasnya berhenti dan menoleh ke belakang, dan ternyata benar dugaannya,Ayara menuju kantin.

Gara berbalik dan berjalan mengejar Ayara,ketika sudah dekat dia menarik lengan Ayara sontak saja membuatnya kaget.

"Astagfirullah!,gue kira setan di pagi hari." Gara masih menarik tangannya.

HELIOPHILIA  (tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang