PENGORBANAN

7 1 0
                                    

.
Terkadang kita harus mengalah untuk kalah demi seseorang yang mungkin lebih layak mendapatkannya
di bandingkan diri kita.
.

***

Pagi yang cerah mengawali semangat Ayara untuk berangkat lebih awal,
ia tidak sabar untuk mendengarkan pengumuman siapa karya terbaik yang akan di pilih pihak sekolah.

Saat itu tepat pukul 06.45.
Ayara sudah sampai di sekolah,
hari ini adalah hari sabtu,
hari dimana Ayara piket, kemarin ia menyapu kelas karna Ayara tidak mau menunda-nunda pekerjaan. Patut di contoh.

"Ra, tadi Pak Anton nitip pesen ke gue, katanya lo disuruh ke ruangannya." ucap Reza yang baru datang.

"Okay, thanks ya informasi nya."

Ayara berlari kecil menuju ruang kepala sekolah,saat sampai di depan pintu ia pun mengetuk pintu ruangan tersebut.

Tok..tok..tok..

"Silahkan masuk." sahut pak Anton.

Knop pintu terbuka, Ayara berjalan menghampiri pak Anton dan juga Agara yang juga sudah berada di sana.

"Baik lah,memang ini keputusan yang berat bagi saya, saya bangga terhadap kalian berdua,aplikasi kalian sudah bagus-bagus, dan juga punya manfaat,  yang baik, aplikasi terbaik sudah di tentukan, Ayara.."

Ayara membulatkan matanya,
ia semakin bersemangat untuk mendengarkan kelanjutan dari kalimat pak Anton.

"maaf aplikasi kamu tidak di terima, bapak harap kamu jangan patah semangat ya,bapak sudah pertimbangan kan ini berkali-kali namun aplikasi yang Agara buat lebih menguntungkan." Jelas pak Anton panjang lebar menjaga setiap kata agar Ayara tidak patah semangat.

Tidak sanggup mendengar kalimat tersebut, senyum yang terukir sedari tadi kini perlahan mulai memudar,
Ayara tak habis pikir, ia tak sanggup menerima kenyataan, sungguh ini sakit, down untuk dirinya, kenapa hal ini bisa terjadi ?.

"Ayara kamu bisa mendapatkan bea siswa lainnya, jangan karna hal ini kamu patah semangat ya, bapak yakin kamu pasti bisa."

Sungguh matanya kini yang sudah berkaca-kaca itu tak sanggup menampung air yang sudah bergelimang di sana, Ayara merasa kecewa tidak hanya down, ia merasa semua planning nya hancur, harapan nya pupus.

"Baiklah terima kasih atas apresiasi bapak terhadap saya,saya permisi ya pak." Ayara beranjak dari tempatnya. Ia melangkah keluar ruangan dan berlari sejadi-jadinya menuju roof top

Nasibnya kurang beruntung kali ini,
semesta tak berpihak padanya.
Ayara menumpahkan semua rasa kekesalan,rasa kecewa,amarah,dan semua hal buruk yang ia alami akhir-akhir ini.

Di lain sisi, Agara sangat gelisah, semoga saja pengunduran diri nya bisa di konfirmasi oleh pihak sekolah,
terutama pak Anton, ia sedang berusaha untuk mewujudkan mimpi, mimpi Ayara, ia tau persis bagaimana gadis itu sangat bersemangat dalam menjalani prinsip hidupnya, banyak pengorbanan yang gadis itu perbuat untuk mencapai segala prestasi nya.

Dengan langkah tergesa-gesa ia bertanya pada orang-orang uang berlalu lalang tentang keberadaan Ayara.

"Eh,Cha lo liat Ayara gak?" tanya Gara.

Acha pun berhenti,ia menatap lurus ke arah Agara. "Hmm gue tadi liat dia ke roof top sambil nangis,emangnya kalian ada masalah ya?" tanya Acha.

"Hm iya udah deh,thanks Cha."

Agara berlari menuju roof top,
ia melihat Ayara yang sedang terpuruk, sejujurnya ia tak tega
saat Ayara memejamkan matanya merasakan kecewa yang sangat membuat nya patah semangat, tapi jika di ganggu, Ayara bisa marah karna terbawa suasana, ada baiknya Agara pergi ke kelas dan berhenti untuk menemui Ayara dulu.

Saat Gara tengah berjalan di koridor, ia melihat Aleta dan Alana sedang berbincang serius.

"Eh Leta,Ana, gue mau mintak tolong sama kalian, coba kalian susul Ayara, dia sekarang ada di roof top, dan lagi butuh kalian keknya." Tiba-tiba suara bariton tersebut memecahkan perbincangan antara kedua saudara tersebut.

Alana heran,apa yang sebenarnya terjadi. " emangnya ada masalah apa?, kalian berantem?"

"Gue cabut."

"Yee, belum juga di jawab main pergi gitu aja, woii kulkas emang!" Teriak Aleta tak terima.

"Eh Ta ,ayok!, kita susul Ayara."

Alana dan Aleta langsung melangkah pergi menuju roof top, mereka khawatir tentang Ayara,apa yang terjadi pada Ayara ?.

Saat tibanya di rooftop, Aleta dan Alana terkejut melihat Ayara yang sedang menangis, mereka pun langsung menghampiri Ayara.

"Oh my Gad, Yara lo kenapa..?"

Ayara menoleh ,ia menangis sejadi-jadi nya saat kedua sahabatnya itu datang,mereka tak tega melihat Ayara begini, Alana pun mendekat kan dirinya pada Ayara,ia pun memeluk Ayara erat,begitupun dengan Aleta.

"Sabar ya,lo nangis aja dulu puas-puas in,tumpahin semua rasa amarah, kesel nya lo.." Ujar Aleta yang mengelus pelan pundak Ayara.

Alana merasakan tubuh Ayara bergetar, ia yakin Ayara pasti sedang dalam masalah besar. "Iya Ra, lo harus kuat ,nanti pas keadaan lo udah membaik lo boleh cerita sama kita, kita bakal selalu ada buat lo Ra."

Ayara merasa lega ketika sahabat nya ada di dekatnya ketika keadaan nya sedang down. Ada di saat susah atau pun senang,Ayara sangat menyayangi Alana, Aleta dan Acha.

Tunggu,kemana perginya Acha?

Tbc

Vote dan comment nya ^^

Thank you^^

HELIOPHILIA  (tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang