Buagh!
"Aakh! Juna!" ringisku, Jun mengelus perutnya yang baru saja ditindih Juna, lalu menatapnya tajam. "Apa?!"
"Appa juga yang salah! Dari tadi aku sudah meneriakimu, tapi kau tetap tidak mau bangun, tidur atau mati?!"
Kini Jun menggeleng, anaknya pasti sudah terkontaminasi dengan lidah silet milik Minghao. "Aih! Memangnya ada apa? Appa lelah! Mau tidur saja."
"APPAAAA!"
Dengan sigap Jun membekap bibir mungil milik anak berusia 5 tahun itu.
"Berisik!" geram Jun.
'Heish! Kenapa tiba tiba anak ini jadi caper sih?!' ~ batinnya
"Huft! Appa jahat! Appa berjanji akan mengantarku sekolah hari ini." Juna mengerucutkan bibirnya, memang ayahnya ini benar benar tidak tahu diri!
"Aish! Jangan marah Juna-ya."
"Appa selalu saja begitu!"
"Iya iya, maaf ya sayang, kalau begitu Appa mandi dulu, ok?"
"Tidak mau! Appa kalau mandi lama, nanti aku terlambat."
"Lah! Lalu kalau Appa bau? Siapa yang malu? Kamu juga kan?"
"Mehh, Appa yang malu lah, memangnya aku kenapa?" sindir Juna sebelum menjulurkan lidahnya.
Eih dasar bocah kurang ajar.
"Heish! Yasudah sana turun, tunggu Appa dibawah okay?"
"Jangan lama lama!" ucapnya lalu keluar dari kamarku
"Iya."
Jun melesat menuju kamar mandi sebelum keluar menggunakan kaus hitam, celana Jeans, tak lupa dengan jaket denimnya, ia berjalan turun kebawah.
Jun menghela nafasnya kala melihat anaknya tengah disuapi oleh beberapa asisten rumah tangga di sofa.
"Juna!"
Juna yang tersentak langsung membelalakan matanya dan menoleh ke arah Jun.
"Berapa usiamu sekarang?" Suara tegas milik Jun membuat Juna tersentak dan menunduk, Juna takut jika Jun sudah mode 'the real bapak PMS'.
"Jawab Appa!" Jun menaikkan nada bicaranya 1 oktaf, sebelum menghela nafasnya lelah karena tak kunjung mendapatkan jawaban dari sang anak.
"Juna, sudah Appa bilang berapa kali untuk makan menggunakan tanganmu sendiri? Memangnya sulit dilakukan ya?"
Juna menggeleng pelan.
"Jangan diulangi lagi, okay?"
Setelah memastikan Juna mendengar ucapannya, Jun menghampiri tubuh mungil sang anak lalu menggendongnya. "Juna selalu marah kalau Appa ngomel ke Juna, tapi kelakuan Juna selalu sama, salah siapa disini?"
"HUWEEEEE! TENTU SAJA SALAH APPA!" Juna yang berteriak histeris sembari menangis berhasil membuat Jun panik sendiri karena tidak biasanya Juna nangis saat di tegur olehnya.
"Loh kok kamu nangis, hmm? Appa cuman negur Juna loh," ucap Jun perlahan, tapi bukannya diam Juna malah semakin histeris, para asisten rumah tangga yang melihat kelakuan mereka berdua hanya bisa terkekeh tanpa bisa turun tangan.
"AKU KALAU APPA BICARA KAYAK TADI! SEREM! HUWEEE."
"Iya iya maaf ya udah ah jangan nangis lagi... entar gantengnya ilang."
"Aku nangis masih lebih ganteng daripada Appa! Wlee."
"Iya deh, Appa ngalah."
"Hiks."
KAMU SEDANG MEMBACA
❝Young❞ Dad ● Wen Junhui
ФанфикSeorang "Young Dad" harus bekerja mati matian dan membagi waktu dengan sang anak... Mencari wanita untuk pengganti istrinya? "Tidak perlu, semua perempuan sama saja!" itulah yang selalu dikatakan Wen Junhui sang "Young Dad" saat ditanya untuk menca...