F I F T E E N

568 71 0
                                    

Jun POV

"Ughh..." geramku saat dasi yang kugunakan tidak bisa terikat dengan benar...

"Lihat? Apa yang kukatakan itu benar, kau memang butuh wanita"

"Ma... dari pada Mama mengoceh lebih baik Mama bantu aku, atau aku tidak akan menggunakan dasi"

"Tampil baik didepannya"

"Aku tidak peduli"

"Ck!" Akhirnya Mama turun tangan. "Lipat kesini! Lalu kesini! Lalu tarik!"

"OHOK! MA!" Aku terbatuk saat Mama menarik dasi itu... itu terlalu kencang sehingga mencekik leherku

"AHAHAHAHA..."

"Kalau mau membunuhku jangan begini caranya, tidak elit sekali sih"

"Lalu?"

"Tenggelamkan aku dibathub emas atau bathub berisi piranha itu lebih elit"

"Itu lebih tidak elit!"

Aku menjulurkan lidahku lalu mengambil jas yang terletak diatas tempat tidurku...

"Aku duluan"

"Sopan! jangan lupa senyum!"

"Diamlah Ma, aku bisa mengatasi itu"

"Ck! Awas kalau kau kabur!"

"Aku akan kabur kalau dia mulai kenyebalkan ingat itu!" Teriakku dari bawah lalu beranjak dari rumah kerestoran yang sudah dibooking oleh Mama

★★★

"Permisi..." seorang wanita memanggilku yang sedang terfokus pada ponselku...

Sial... Jimin ini kembali lagi

"Permisi..."

"Ah ya!" Aku menengok melihat wanita-

GILAAA BODY GOALS BANGET!

Tapi aku tidak menyukainya...

"Apa kau Wen Junhui"

"Iya..."

Aku benci kencan buta

Sedari tadi ponselku terus bergetar membuatku risih dan ingin melemparnya

"Ada apa? Apa kau tidak nyaman?"

"Eh? Bukan..."

"Lalu?"

"Urusan pekerjaan"

"Ahh..." dia mengangguk

Kriingg...

ASTAGA!

"Maaf aku angkat telfonnya dulu" dia tersenyum lalu aku mengangkat telpon itu

"Hey"

"Apa aku sedang diluar jangan ganggu"

"Dimana Juna?"

"Menginap"

"Dimana?"

"Rumah Sena"

❝Young❞ Dad ● Wen JunhuiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang