T H I R T Y - E I G H T

430 62 4
                                    

Disinilah aku berada didalam mall tepatnya ditoko handphone.

Aku melihat sekeliling mencoba mencari harga termurah tapi sayang Jun sudah terlebih dahulu mengambil ponsel secara acak dan itu ada-

ITU... ITU LIMITED EDITION TERBARU! GILA!

"Aku tidak mau menerimanya!" ucapku sembari mencoba meraih ponsel yang ia pegang, tapi apa gunanya tinggiku setara dengan lehernya.

"Chan, bawa dia keluar."

"Maaf ya..." Chan menarik tanganku keluar menjauhi Jun yang sedang bernego dengan sang penjual.

"Hey! Apa yang kau lakukan?!"

"Aku menuruti perin-"

"Ak-"

"Deng-"

"Bia-"

"Aku akan membawamu ke festival makanan setelah ini, tapi kau diam, ok?!"

"Oke!"

"Merepotkan," desisnya.

"APA?!"

"Tidak! Aku tidak bilang apa apa."

Aku menghela nafas sebal.

Aku baru sadar, ternyata hampir semua ornag disekeliling Jun itu menyebalkan ya... Kecuali, Mamanya, Minghao, dan Juna.

Jun keluar dari dalam dengan sekotak ponsel ditangannya. "Nah, ayo pulang." Jun berjalan keluar duluan, sedangkan aku dan Chan saling bertatapan.

"Ingat, datangi makamku jika aku mati," ucapnya sebelum melengos dan pergi.

"Heol, takut sekali sih dia."

★★★

"Chan, ini bukan jalan pulang, kau mau membawaku kemana?"

"Uhh-"

"Aku memintanya untuk membawaku ke festival makanan."

"Mwo?! Tidak! Putar balik sekrang."

"Enak saja! Jika kau tidak mau ya tinggal pulang saja nanti, aku tidak mau pulang."

"Sena, kau hamil, lagi pula aku ada perlu!"

"Tapi anakmu mau jalan jalan ke festival makanan," jawabku asal bodo amat dia mau marah atau apa yang penting aku mau kesana.

"Heish!"

"Putar balik atau aku pecat!"

"Oh pecat saja, dia masih bisa bekerja menjadi sekretaris pribadiku kok, bahkan dia bisa membantuky dirumah."

"Sena, aku serius!" Rahangnya mengeras, ia marah...

"Aku tidak peduli!" Aku melipat tanganku didepan dada, alhasil dia menyerah menghadapiku.

"Aku tidak akan turun."

"Silahkan, Chan bawa dia kemana saja yang dia mau setelah mengantarku, aku bisa naik MRT."

"Heol, memangnya kau bisa berbahasa china?!" ucapnya sarkas.

Kuakui ia menyebalkan saat ini.

"Setidaknya aku bisa."

"Bagaimana kalau kau mati tengah jalan atau diculik?!"

❝Young❞ Dad ● Wen JunhuiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang