T H I R T Y - S I X

454 59 1
                                    

Aku keluar dari gate bersama dengan Jun disampingku.

Awalnya aku mau menunggu koperku tapi Jun melarang.

"Diluar, ada mobil Alphard hitam, yang bawa sekretarisku yang tinggal disini, kau duluan saja, biar aku yang bawa kopernya nanti."

"Sekretarismu... Orang korea?"

Dia berdeham. "Lee Chan namanya, lihat saja kedepan, dia tahu kau."

Aku mengangguk paham. "Terimakasih."

Aku berjalan kedepan dengan ponsel ditelingaku.

"Apa kau gila?! Kau kabur kemana kali ini?! Aku telepon Minghao dia bilang kau tidak dirumah Jun!"

"Kau tidak tanya Mingyu?"

"INTINYA KAU DIMANA?!"

"Uhh- Jangan marah ya... Aku- di China..."

"APA KAU BILANG?! KAU DIMANA?! SEDANG APA KAU DISANA?!"

"Heol! Santai saja, amu bisa kerja dari sana, aku ada urusan dadakan."

"Kapan kau pulang?"

"Itu... Aku masih belum tahu."

"Lalu bagaimana nasibku disini bodoh?! Aku-"

"Nyonya Park."

Aku menoleh saat merasa namaku dipanggil. "Aku duluan Vera, selamat bekerja nanti aku bantu kau!" Aku mematikan sambungannya dan tersenyum kearah lelaki tampan dihadapanku. "Kau Lee Chan?"

Dia mengangguk sebelum membukakan pintu mobilnya untukku.

"Jangan terlalu sopan, panggil saja aku Sena."

Dia mengangguk kikuk.

"Chaaann!" pekikkan seorang lelaki membuat kita berdua terlonjak, lelaki itu sudah gila

"Iyaaaa?" sahut Chan

"Tolong bantu aku tanya Mama dimana rumah sakitmya."

"Tunggu!" Dia mengeluarkan ponselnya sebelum menekan nomor nomor disana dengan sangat cepat.

"Hallo? Nyonya Wen? Apa saya mengganggu?"

"..."

"Ah- Kalau boleh tau, dimana rumah sakit ya-"

"..."

"E- eh? Itu rumah sakit khusus untuk tahanan-"

"..."

"Aahh- baiklah, maaf mengganggumu."

"Hyung, Mama bilang rumah sakitnya memiliki jam kunjung terbatas."

"Jam berapa?"

"4 sore sampai 8 malam."

Jun melirik jam tangannya. "Hmm... Ayo!"

★★★

Aku menatap ponselku gelisah bagaimana bisa seorang Park Jimin niat memgejarku sampai ke China hanya untuk menagih komikku yang sialnya belum selesai.

"Hoi, kau tidak apa?" Jun menggenggam tanganku. "Jangan bilamg kau juga mabuk darat."

"Jimin... Dia mengejarku sampai kesini hanya untuk menagih komikku yang harus selesai bulan ini."

"Tunggu... Apa itu waras?"

"Kau tahu sendiri Jimin sinting."

"Hmm... Selama ada aku, jangan khawatir, dia tidak akan menemukanmu."

❝Young❞ Dad ● Wen JunhuiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang