13.Markas Grixen

4.5K 300 10
                                    

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh temen temen^^

Hmm update nih😅

Part ini aku bikin sebagai bonus buat kalian karna udah setia dan dukung cerita Seinaga,yeeeee

Baca komenan kalian buat aku berarti bangett:(

Kadang sedih sih sama silent readers yang gamau pencet bintang:)

Tapi yaudah gapapa yang penting kalian suka sama cerita ini!

Jangan lupa seret temen-temen kalian!

HAPPY READING!
HAVE FUN GUYS!
_________________________________________

Bel pulang sekolah telah berbunyi, membuat semua siswa dan siswi berhamburan ke parkiran untuk pulang.

Sei pun melakukan hal yang sama, pulang bersama Naga dan segera memakai helm pink miliknya.

Rencanya Naga akan mengajak Sei ke markas Grixen. Entah apa tujuannya Naga pun tak tahu.

"Naga harusnya istirahat di rumah biar sembuh. Tuh lihat! Kepala Naga masih di perban gitu," tunjuk Sei pada kepala Naga.

"Gue udah sembuh Sei, susternya aja yang lebay pake perban segala." elak Naga meyakinkan.

"Oke deh kalau gitu, tapi Sei takut Naga," ucap Sei saat menaiki motor Naga.

"Ada gue!"

"Ayo Ga! Berangkat!" pekik Jono yang sudah menjalankan motor nya.

Naga mengangguk dan memberikan acungan jempol sebagai jawaban.

"Gue duluan ya," pamit Udin yang langsung diikuti oleh Eja dan Andre.

Teman temannya telah pergi lebih dulu meninggalkan Naga dengan Sei yang masih bingung antara ingin ikut atau tidak.

"Gimana mau pulang aja?" tanya Naga tak enak.

Sei menggeleng. "Sei ikut Naga aja,"

Sejujurnya Seiko sangat ingin pergi ke markas Grixen. Ia ingin tahu seperti apa bentuk dan keadaan markas itu.

Tapi rasa takut dan pikiran pikiran buruk Sei terus menghantuinya.

Naga menarik kedua tangan Sei untuk berpegangan di pinggangnya.

"Jangan takut ada gue Sei,"

***
"Anjir bawa siapa tuh si bos," celetuk Anwar anak SMA Saturnus yang merupakan anggota geng Grixen.

"Cantik bangke," timpal seseorang lainnya.

Naga yang baru sampai segera turun dari motornya. Menggandeng tangan Sei mencoba memberikan kenyamanan.

"Widih Pak bos udah dateng rupanya," sapa Ken langsung bertos ria ala cowok dengan Naga.

Anggota geng Grixen pun langsung menghampiri Naga dan melakukan hal serupa. Membuat Sei hanya diam tak berkutik.

Sei hanya tersenyum saat ia ditatap oleh teman teman satu geng Naga.

"Siapa nih?" tanya salah seorang mewakili mereka semua yang sejak tadi penasaran.

"Pacar gue!" jawab Naga dengan tegas.

"Diem diem punya juga lo ternyata, gue kira jomblo!" timpal Anwar sambil tertawa.

Naga membawa masuk Sei, mempersilahkan Sei duduk di kursi kebanggaannya.

Kursi itu hanya boleh di duduki oleh Naga seorang. Dan sekarang baru Sei lah yang dipersilahkan duduk oleh Naga. Eja dkk pun belum pernah menduduki kursi itu.

SEINAGA ( REVISI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang